9/04/2010

T E R N Y A T A

.. ternyata, kalau membesarkan anak boleh diibaratkan seperti membuat rumah, melahirkan itu seperti baru memasang pintunya saja.

Selanjutnya akan lebih dari sekedar melahirkan. Ini yang mungkin nyaris nggak kepikiran saat hamil; waktu hamil lebih kepikiran tentang cerita-cerita persalinan, cari info rumahsakit yang bagus, senam hamil, belanja-belanji ini-itu…dan sejenisnya.

Padahal yang juga harus disiapkan adalah belajar tentang menyusui dan cara mengurus bayi baru lahir. Setidaknya untuk "mengenal medan"-lah, sebelum "latihan" dimulai....

ternyata, kehadiran bayi bisa terasa sangat-sangaaat menggembirakan sekaligus melelahkan. It can challenge you in ways you never expected. Plus… ini anak pertama dan (pastinya) nggak pernah punya pengalaman apapun sebelumnya dalam hal mengurus anak. Jadilah kebingungan dengan suksesnya....

ternyata, kalau mau total menyusui anak, dibutuhkan lebih dari sekedar tekad dan niat baik. Banyak-banyak cari info, sabar, rendah-hati, minta dukungan suami, keluarga, dan nggak pantang menyerah adalah hal lain yang harus disiapin jauh-jauh hari sebelum melahirkan....

ternyata, jika tidak diantisipasi, insting keibuan + oksitosin + kurang tidur + bayi menjerit-jerit nangis + sakit pasca persalinan + ekspektasi tinggi terhadap kerjaan rumahtangga = ramuan tepat untuk memicu terjadinya baby blues....

ternyata, baby-blues tidak se-enteng seperti penjelasan yang ditulis di situs-situs informasi kehamilan. Tapi selalu ada cara untuk keluar dari perangkap baby-blues: pengertian dam bantuan dari suami-ibu-anggota keluarga, jujur kepada diri sendiri, menurunkan ekspektasi, menerima semua hal dengan apa-adanya, serta kemauan untuk menerima bahwa semua butuh waktu dan proses untuk bisa dibiasakan....

ternyata, keterampilan mengurus bayi tidak diperoleh secara instan. Semuanya butuh waktu, butuh latihan, butuh kesabaran dan ketenangan, pastinya. Practice makes perfect....

ternyata, having a baby could bring out many additional skills.

Contoh: mengetik laptop / baca buku, atau-melakukan-apapun pakai satu tangan (tangan yang satunya lagi sambil menggendong bayi); ngibrit secepat kilat ke kamar mandi saat si bayi tidur dan kembali lagi dengan kecepatan yang sama; pendengaran tambah sensitif; punya konsentrasi bagus untuk membunuh nyamuk dengan sekali tepokan; mengganti popok dalam hitungan menit; dan lain-lainnya. Bertambahnya jam terbang akan mengasah ketrampilan tersebut....

ternyata, membangun bonding dengan anak pun bisa saja butuh waktu. Dan itu normal....

ternyata semua bayi itu memang lucu, imut, menggemaskan; tapi tidak selucu yang digambarkan di iklan popok bayi. Yah, iklan popok bayi nggak memuat gambar bayi menjerit-jerit minta susu, minta ganti popok, sedang rewel, atau menangis nonstop di tengah malam, kan?...

ternyata, bukan ide yang baik untuk meletakkan sprayer-air steril pembersih payudara bersebelahan dengan antibacterial-spray pembersih perlak bekas ganti popok. Serius....ternyata, ada yang lebih spektakuler daripada projectile vomitting; namanya projectile poo....

ternyata, para urban Papa punya banyak cara "jitu" untuk meninabobokan bayi. Para urban Papa juga punya banyak stok lullaby ciptaan sendiri (yang kadang-kadang terdengar -ehm- aneh) dan banyak cara untuk menimang-nimang si bayi dalam pelukan. Dan kebanyakan dari cara tersebut berhasil Selama suami urban Mama kuat dan sabar menggendong si bayi, kayaknya nggak perlu beli baby-bouncer dulu :)....

ternyata, yang sebelumnya nggak pernah kebangun oleh suara alarm handphone, sekarang bisa dengan mudahnya kebangun oleh suara rengekan anak minta susu di tengah malam. Langsung terbangun pada rengekan pertama....

ternyata, saran untuk "ibu ikut tidur saat bayinya tidur" itu bener banget. Jadi, tinggakan itu cucian kering yang belum dilipat, matikan itu handphone (ato pasang silent-mode) dan ikutlah tidur...

ternyata, kecanduan akan internet bisa sembuh oleh kesibukan mengurus anak (terutama saat bulan-bulan pertama)....

ternyata, meski sekarang sudah banyak info mutakhir tentang produk dan cara-cara mengurus bayi, masih ada kearifan-kearifan tradisional yang layak diteruskan dalam hal merawat bayi. Sumbernya: ibu kita. Pelajari saja dan pilih mana yang cocok...

ternyata, setelah si bayi hadir, beberapa teknologi disekitar kita akan terasa sangat mempermudah hidup: handphone untuk pesan-antar makanan atau texting list titipan belanja groceries pada suami, microwave/magic-jar untuk menghangatkan makanan dingin sisa semalam, mesin cuci plus dryer untuk "menggiling" popok-popok kotor, webcam untuk videocalling saban malem bersama nenek-kakek tercinta (yang selaluuu kangen sama cucu), vacuum cleaner sebagai pengganti sapu (bonus: suara derum vacuum-cleaner ampuh bikin bayi tidur nyenyak)....

ternyata, kesibukan (dan kelelahan) mengurus bayi bisa bikin lupa hari, lupa tanggal… bahkan lupa sikat gigi. Now, taking a shower is a luxury....

ternyata, garage-sale di butik atau diskon sepatu-tas branded tidak lagi tampak begitu menarik. Tapi sale di toko baju bayi atau promo belanja pocket diapers jadi terlalu sulit untuk ditolak...

ternyata, kehabisan stok breastpads sama menyebalkannya seperti kehabisan stok pembalut dan toilet-paper....

ternyata, selalu ada cara untuk memanfaatkan barang-barang di rumah: baskom plastik untuk tempat mandi bayi, popok ikat dialih-fungsikan jadi celemek/tadah iler/alas ompol/alas ganti popok, atau bantal menyusui dipakai untuk sandaran bayi dan alas duduk ibunya (lumayan mengurangi rasa sakit bekas jahitan)....

ternyata, ajaib sekali apa yang tidur-30-menit bisa lakukan terhadap perbaikan mood urban Mama....

ternyata, sekarang pembagian waktu nggak lagi bergantung pada jam; tapi bergantung pada jadwal bioritmenya sang bayi (kapan harus ganti popok, kapan dia lapar minta susu, kapan dia tidur, kapan dia rewel dan harus ditimang-timang… Suka-suka dia, deh)....

ternyata, pergi kemana-mana bawa stok popok dan babywipes yang cukup lebih penting daripada bawa make-up kit, atau (bahkan) bawa dompet sendiri....

ternyata, makan berdua suami atau masakan buatan suami (bahkan kalau cuma secangkir susu dan setangkup roti) menjadi hadiah yang sangat-sangaaat menyenangkan ditengah 'sibuk'nya mengurus bayi....

ternyata, sekarang ada tontonan baru yang nggak kalah asyiknya untuk dinikmati berdua suami: nonton si bayi yang sedang tertidur pulas....

ternyata, ngobrol sama suami sambil bisik-bisik jadi sering dilakukan setiap malam… but not in a romantic way, though. Ini supaya bayinya nggak terbangun.

Motherhood is a gift and surely is a challenging task. Kerjanya 24-jam nonstop, pertanggungjawabannya langsung ke Tuhan pula. Meski nggak ada latihannya, tapi semuanya bisa dipelajari, semuanya bisa dijalani sambil bersama-sama mengamati tumbuh-kembangnya si bayi.... ternyata :).

(diambil dari cerita di website The Urban Mama)

8/25/2010

Suara Hati Seorang Bayi

*dari milis*

*******
Jika seorang bayi dapat berbicara, di setiap tangisannya, mungkin ia akan mengatakan pada ayah bunda tercinta..

Wahai ayah bunda tercinta..
Aku telah hadir di tengah-tengahmu..
Aku telah menjadi bukti cinta kasihmu..
Aku telah turun ke dunia demi memenuhi tugas dari Tuhanku..

Wahai ayah bunda tercinta..
Letakkanlah aku di atas perut dan dadamu begitu ku lahir..
Biarkanlah aku merangkak di atas perut dan dadamu..
Sesungguhnya aku ingin menyelamatkan ibuku dari perdarahan..
Sesungguhnya aku ingin membuat air susu dari Tuhanku keluar semakin banyak..

Wahai ayah bunda tercinta..
Biarkanlah aku tidur bersamamu segera setelah ku lahir didalam hari-harimu..
Biarkanlah aku menikmati suaramu, nafasmu, dan aroma tubuhmu..
Sesungguhnya bersama denganmu setiap hari pada awal kehidupanku memberikan kenyamanan dan ketenangan bagiku..

Wahai ayah bunda tercinta..
Peluklah aku.. 
Biarkanlah aku merasakan kehangatan tubuhmu dan kasihmu..
Sesungguhnya aku kedinginan di dunia yang baru ini..

Wahai ayah bunda tercinta..
Dekaplah aku dengan penuh kasih..
Biarkanlah aku mendengar suara detak jantungmu..
Biarkanlah aku tetap berada dalam rengkuhanmu..
Sesungguhnya aku sangat ketakutan karena banyaknya suara-suarayang tidak aku kenal..

Wahai ayah bunda tercinta..
Berikanlah hanya air susu ibu bagiku..
Biarkanlah aku menikmati setiap tegukan air susu ibuku..
Sesungguhnya Tuhanku mengatakan bahwa hanya air susu ibukulah yang akan membuatku sehat, cerdas, dan tangguh..

Wahai ayah bundaku..
Bersabarlah akan diriku, tangisanku, dan segala perilakuku..
Bertawakallah pada Tuhanku..
Istiqomahlah akan apa yang engkau lakukan..
Sesungguhnya, Tuhanku amatlah dekat dan mintalah pertolonganNya..

Wahai ayah bundaku tercinta..
Terima kasih untuk kasih sayangmu..
Terima kasih untuk kesabaranmu..
Terima kasih untuk pelukanmu..
Terima kasih untuk bisikan kasih sayangmu..
Terima kasih untuk dekapan cintamu..
Terima kasih untuk doá - doá yang tiap waktu engkau panjatkan..
Terima kasih untuk keyakinanmu pada Tuhanmu..

Wahai Ayah bundaku tercinta..
Tiadalah cukup ucapan terima kasihku padamu..
Sungguh surga di telapak kakimu, sesuai dengan janji Tuhanku.. 

Wahai Ibuku Kekasih Hatiku..
Wahai Ayah Pelindungku..
Semoga Allah subhana wa taála melimpahkan segala rahmah dan rahimNya pada kedua orangtuaku..

“Rabbi (i)ghfirlii wa li-waalidayya” (Ya Robb-ku, ampunilah aku dan/juga untuk kedua orang tuaku).

“wa (ar)hamhu maa kamaa robbayanii soghiraa” (dan kasihilah mereka semua, sebagaimana mereka telah mengasihi aku ketika kecil)"QS. Al Baqarah (2) : 233, Allah subhana wa taála berfirman;

وَالْوَالِدَاتُ يُرْضِعْنَ أَوْلَادَهُنَّ حَوْلَيْنِ كَامِلَيْنِ لِمَنْ أَرَادَ أَنْ يُتِمَّ الرَّضَاعَةَ وَعَلَى الْمَوْلُودِ لَهُ رِزْقُهُنَّ وَكِسْوَتُهُنَّ بِالْمَعْرُوفِ لَا تُكَلَّفُ نَفْسٌ إِلَّا وُسْعَهَا لَا تُضَارَّ وَالِدَةٌ بِوَلَدِهَا وَلَا مَوْلُودٌ لَهُ بِوَلَدِهِ وَعَلَى الْوَارِثِ مِثْلُ ذَلِكَ فَإِنْ أَرَادَا فِصَالًا عَنْ تَرَاضٍ مِنْهُمَا وَتَشَاوُرٍ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْهِمَا وَإِنْ أَرَدْتُمْ أَنْ تَسْتَرْضِعُوا أَوْلَادَكُمْ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْكُمْ إِذَا سَلَّمْتُمْ مَا آتَيْتُمْبِالْمَعْرُوفِ وَاتَّقُوا اللَّهَ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِير

Artinya :
"Dan ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara yang ma'ruf..."

8/09/2010

"Kalau butuh, nggak bisa memilih"

can't believe with what i've said.

Ups, jgn negatif  thingking dl yah. Konteksnya adalah, saat makan siang di kantin
Seperti biasa sambil ngobrol kanan-kiri
Salah seorang kawan tak menghabiskan makanannya hanya karna
Menemukan banyak kulit telur dalam lauk pauk jatah yg ada di piringnya
"jijay" tampaknya. Yah bisa dimaklumi

Namun salah satu kawan yg lain berkata dengan sangat bijak dan raut wajah serius
"masih mending itu lauk masih berbentuk...gw dulu di sarmil, satu piring diaduukkkk smua lauk udah ngga ada bentuknya sama sekali. makan pakai tangan temen yg disebelah, sedangkan tangan kita nyuapin temen yg disebelah juga. saling suap. tapi nggak ada yang muntah tuh"

Dan dengan spontan saya nyeletuk:
"Soalnya udah lapeeer.... Butuh.... Jadi ngga bisa nolak. Ngga bisa milih"

haha... terdengar sok bijak.
tapi beneran, terlontar begitu aja dari kepala ini, komentar seperti itu
padahal klo keseharian, sayyah dan rekan yg cerita pengalamannya di sarmil itu [sarmil adl pendidikan semi militer gitu deh...] termasuk yg agak milih2 makanan n napsu makan gampang ilang klo makanannya tampak nggak menarik atau tampak aneh :p

Lesson learn yang dapat diambil adalah,
yah memang benar ternyata kalau difikir-fikir lebih jauh lagi
Seringkali kita lupa terhadap ketidaksukaan, atau ke-eneg-an kita terhadap sesuatu
Dan itu bisa terjadi ketika kita dalam keadaan "BUTUH"

Dalam cerita yang saya uraikan diatas, konteksnya adalah butuh makan. karna laper stelah disiksa fisik[dalam tanda kutip] seharian capek. apa daya. jorok2 pun dan nggak berbentuk pun, hajar sajjah itu makanan..
Padahal dalam keadaan normal, bau aneh dikit aja udah bisa bikin ga napsu dan kenyang seharian :p




8/02/2010

QS Al- Hasyr (QS 59: 22-24)

Dialah Allah, tidak ada tuhan selain Dia.
Mengetahui yang gaib dan yang nyata,
Dialah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang.

Dialah Allah, tidak ada tuhan selain Dia.
Maha Raja yang Mahasuci,
Yang Mahasejahtera,
Yang Menjaga Keamanan,
Pemelihara Keselamatan, Yang Maha Perkasa,
Yang Mahakuasa, Yang Memiliki Segala Keagungan.
Maha suci Allah dari apa yang mereka persekutukan.

Dialah Allah Yang Maha Menciptakan,
Yang mengadakan, Yang Membentuk Rupa,
Dia memiliki nama-nama yang indah.
Apa yang di langit dan di bumi bertasbih kepada-Nya. Dan Dialah Yang Mahaperkasa, Maha Bijaksana.

7/15/2010

Every Man Has a Price

Menduduki jabatan tertinggi sebuah divisi dalam satu perusahaan, dimana sering berhubungan dengan provider luar yang berkepentingan memasarkan produknya. Sebagai pemegang jabatan tertinggi, Anda selalu mendapat tawaran bertubi-tubi dari “kanan-kiri” agar produknya bisa masuk ke perusahaan tempat Anda bekerja. Sementara Anda tahu betul sebenarnya produk tersebut nggak bagus-bagus amat. Bahkan mungkin tak layak untuk standar perusahaan Anda. Tak hanya derasnya lobi-lobi yang menghujani Anda, dari mulai sogokan bahkan fitnah pun melanda.

***

Anda seorang praktisi HR dalam sebuah perusahaan. Menerima tawaran training dari pihak luar, dengan harga yang dapat dikatakan cukup “tinggi”. Dengan segala cara, marketing provider training external melobi Anda untuk mengirimkan wakil perusahaan sebanyak-banyaknya supaya mengikuti training tersebut. Ujung-ujungnya, Anda ditawari “bagi hasil” jika perusahaan Anda berkenan mengirim orang sejumlah tertentu.

***

Dua contoh kasus diatas hanyalah segelintir kecil profesi yang rentan dengan penerimaan-penerimaan yang tak wajar. Dalam dunia kerja dan bisnis, pihak yang berpromosi akan melakukan segala cara agar targetnya tercapai. Tak heran, banyak trik “belakang” yang dijalankan.

Sebagai manusia, tentunya tingkatan integritas pribadi yang dimiliki setiap orang, berbeda kadarnya. Tak peduli kita ada dalam perusahaan mana, tak peduli kita berada di lingkungan seperti apa, hal-hal semacam ini akan disikapi secara beragam pula.

Ada yang sangat menjunjung tinggi prinsip-prinsip “anti KKN” yang digaungkan perusahaan tempatnya bekerja, atau ada juga yang kuat integritas pribadinya dan mempertahankan hal itu. Namun jangan salah, banyak juga yang meskipun bisa bertahan dalam banyak tawaran yang datang padanya, ketika “timing” nya kebetulan sedang butuh-butuhnya, mungkin saja ia goyah dan tak mampu lagi bertahan.

Ketika lingkungan tak lagi mendukung “pertahanan diri” kita, ketika segala penjuru semakin deras berusaha menghancurkan “harga diri & integritas pribadi” kita, ketika keadaan – kehidupan nyata – kebutuhan – dengan tiba-tiba sangat mendesak kita untuk berbuat sesuatu yang sangat kita yakini ketidakbenarannya dari segala sisi (baik prinsip hidup maupun keimanan yang kita yakini), satu hal yang dapat kita pegang teguh yakni keyakinan kita akan keberadaan Sang Khalik yang senantiasa mengetahui sekecil apapun yang kita lakukan.

Hukum buatan manusia bisa saja tak menangkap kecurangan kita, sistem perusahaan sangat mungkin lengah dan bahkan memfasilitasi kita dengan kekuasaan penuh untuk berbuat curang sekalipun, lingkungan bisa saja bersikap “tahu-sama tahu” dan membenarkan hal yang seperti itu, namun jangan pernah lupa, hidup di dunia hanyalah sementara 

Cengkareng, 14 Juni 2010

7/02/2010

Jangan Menangis CINTA...

....................................................................
Mungkin saja rutinitas kita sehari-hari
Menenggelamkan makna ini
ROMANTIS

Dan selalu saja
Istri begitu pandai menyimpan perasaannya
Menyembunyikan semua itu
Menyembunyikan rasa
Karena melihat wajahmu yang keletihan selepas pulang kerja..

Atau barangkali, istrimu tak tega menambah beban dalam pundakmu..

Tapi ini tak baik…
Tak boleh ada yang di pendam terlalu lama
Karena ia akan menjadi gumpalan rasa, yang melunturkan cinta

Dan Istri hanya mampu berlari
Dengan air mata sebagai bahasa jiwanya
Menangis
Iya hanya mampu MENANGIS…

Disinilah sabda nabi saw,menemukan pembuktiannya
“Sebaik-baiknya Lelaki, adalah yang paling baik terhadap Istrinya”

Suami, semenjak akad di deklarasikan
Harus mampu menjaga cinta di langit istrinya
Agar selalu bersinar dan tak redup….

Memang engkau lelah selepas sampai rumah
Tapi mengucapkan Terima kasih, ketika istrimu menuangkan minum, adalah upaya penumbuhan cinta..

Engkau memang letih, tapi bangun di 1/3 malam, sambil memijat kaki istrimu, sambil berkata
“sholat yuk..”
Adalah upaya menggelorakan Cinta.

Engkau memang lelah, tapi mencuci bajumu di ahad pagi, atau mengantar ke pasar….
Adalah Upaya menjaga Cinta..

Engkau memang sibuk, tapi sekedar sms, atau menelepon di kala istirahat makan siang
Adalah kunci melanggengkan hubungan

Tapi itu semua selama ini
Tertutup Kabut ketidak peduliaan….

Hingga komunikasi hanya ada
Dikala masalah menghantam dirimu dan istrimu…

Hingga komunikasi hanya ada
Dikala semua sudah terlambat…

Sahabat
Jika dirimu seorang suami…
Maka selepas pulang kerja ini
Tataplah bening mata istrimu
Lalu katakan
“Cinta…mau ice cream..?
Sambil tersenyum dengan manis, walau letih merasuki tubuh

Dan jika engkau seorang istri
Sambutlah suamimu
Dengan senyum
Dengan tatapan cinta
Lalu katakan
“Iya sayang…..
Nanti, kalau sudah mandi, kita keluar ya …
Ummi, mau makan baso di simpang jalan itu…”
Sambil memegang jemari suamimu….

Maka Alloh pun
Dengan Ke Maha Kuasa anNya…….
Akan menyusupkan cinta di hatimu dan hati istrimu….

Agar tak ada lagi Istri yang menangis
Di kala suami tak peduli

Agar tak kita lihat lagi
Angka Perceraian yang merangkak naik……

by: Hamzah Al Mubarok

4/22/2010

Sujud

Hanya kepada Allah-lah sujud (patuh) segala apa yang di langit& di bumi, baik dgn kemauan sendiri ataupun terpaksa (dan sujud pula) bayang2ny di waktu pagi dan petang hari *QS Ar-Ra'd:15*

4/21/2010

Diam

Diam bkn brarti tdk bisa. Diam bkn brarti salah. Diam bkn brarti tak mampu. Diam hanyalah cara saya dlm menghadapi "tong kosong" yg nyaring bunyinya.

3/25/2010

Jadi Ikhwan Jangan Cengeng... [akhwat juga]

sumber : http://www.facebook.com/#!/notes.php?id=1447633304

Jadi Ikhwan jangan cengeng..
Dikasih amanah pura-pura batuk..
Nyebutin satu persatu kerjaan biar dikira sibuk..
Afwan ane sakit.. Afwan PR ane numpuk..
Afwan ane banyak kerjaan, kalo nggak selesai bisa dituntut..
Afwan ane ngurus anu ngurus itu jadinya suntuk..
Terus dakwah gimana? digebuk?

Jadi Ikhwan jangan cengeng..
Dikit-dikit dengerin lagunya edcoustic..
udah gitu yang nantikanku di batas waktu, bikin nyelekit..
Ke-GR-an tuh kalo ente melilit..
Kesehariannya malah jadi genit..
Jauh dari kaca jadi hal yang sulit..
Hati-hati kalo ditolak, bisa sakiiiittt...

Jadi Ikhwan jangan cengeng...
Dikit-dikit SMSan sama akhwat pake Paketan SMS biar murah..
Rencana awal cuma kirim Tausyiah..
Lama-lama nanya kabar ruhiyah.. sampe kabar orang rumah..
Terselip mikir rencana walimah?
Tapi nggak berani karena terlalu wah!
Akhirnya hubungan tanpa status aja dah!

Jadi Ikhwan jangan cengeng...
Abis nonton film palestina semangat membara..
Eh pas disuruh jadi mentor pergi entah kemana..
Semangat jadi penontonnya luar biasa..
Tapi nggak siap jadi pemainnya.. yang diartikan sama dengan hidup sengsara..
Enak ya bisa milih-milih yang enaknya aja..

Jadi Ikhwan jangan cengeng..
Ngumpet-ngumpet buat pacaran..
Ketemuan di mol yang banyak taman..
Emang sih nggak pegangan tangan..
Cuma lirik-lirikkan dan makan bakso berduaan..
Oh romantisnya, dunia pun heran..
Kalo ketemu Murabbi atau binaan..
Mau taruh di mana tuh muka yang jerawatan?
Oh malunya sama Murabbi atau binaan?
Sama Allah? Nggak kepikiran..
Yang penting nyes nyes romantis semriwing asoy-asoy-yaannn..

Jadi Ikhwan jangan cengeng..
Disuruh infaq cengar-cengir..
Buat beli tabloid bola nggak pake mikir..
Dibilang kikir marah-marah dah tuh bibir..
Suruh tenang dan berdzikir..
Malah tangan yang ketar-ketir..
Leher saudaranya mau dipelintir!

Jadi Ikhwan jangan cengeng...
Semangat dakwah ternyata bukan untuk amanah..
Malah nyari Aminah..
Aminah dapet, terus Walimah..
Dakwah pun hilang di hutan antah berantah..
Dakwah yang dulu kemanakah?
Dakwah kawin lari.. lari sama Aminah..
Duh duh... Amanah Aminah..
Dakwah.. dakwah..
Kalah sama Aminah..

Jadi Ikhwan jangan cengeng..
Buka facebook liatin foto akhwat..
Dicari yang mengkilat..
Kalo udah dapet ya tinggal sikat..
Jurus maut Ikhwan padahal gak jago silat..
"Assalammu'alaykum Ukhti, salam ukhuwah.. udah kuliah? Suka coklat?"
Disambut baik sama ukhti, mulai berpikir untuk traktir Es Krim Coklat ..
Akhwatnya terpikat..
Mau juga ditraktir secara cepat..
Asik, akhirnya bisa jg ikhtilat...
yaudah.. langsung TEMBAK CEPAT!
Akhwatnya mau-mau tapi malu bikin penat..
badan goyang-goyang kayak ulat..
Ikhwannya nyamperin dengan kata-kata yang memikat..
Kasusnya sih kebanyakan yang 'gulat'..
Zina pun menjadi hal yang nikmat..
Udah pasti dapet laknat..
Duh.. maksiat.. maksiat...

Jadi Ikhwan jangan cengeng...
Ilmu nggak seberapa hebat..
Udah mengatai Ustadz..
Nyadar diri woi lu tuh lulusan pesantren kilat..
Baca qur'an tajwid masih perlu banyak ralat..
Lho kok udah berani nuduh ustadz..
Semoga tuh otaknya dikasih sehat..

Jadi Ikhwan jangan cengeng...
Status facebook tiap menit ganti..
Isinya tentang isi hati..
Buka-bukaan ngincer si wati..
Nunjukkin diri kalau lagi patah hati..
Minta komen buat dikuatin biar gak mati bunuh diri..
Duh duh.. status kok bikin ruhiyah mati..
Dikemanakan materi yang ustadz sampaikan tadi?

Jadi Ikhwan jangan cengeng..
Ngeliat ikhwan-ikhwan yang lain deket banget sama akhwat mau ikutan..
Hidup jadi kayak sendirian di tengah hutan rambutan..
Mau ikutan tapi udah tau kayak gitu nggak boleh.. tau dari pengajian..
Kepala cenat-cenut kebingungan..
Oh kasihan.. Mendingan cacingan..

Jadi Ikhwan jangan cengeng..
Ngeliat pendakwah akhlaknya kayak preman..
Makin bingung nyari teladan..
Teladannya bukan lagi idaman..
Hidup jadi abu-abu kayak mendungnya awan..
Mau jadi putih nggak kuat nahan..
Ah biarlah kutumpahkan semua dengan cacian makian..
Akhirnya aku ikut-ikutan jadi preman..
Teladan pun sekarang ini susah ditemukan..

Jadi Ikhwan jangan cengeng..
Diajakain dauroh alasannya segudang..
Semangat cuma pas diajak ke warung padang..
Atau maen game bola sampe begadang..
Mata tidur pas ada lantunan tilawah yang mengundang..
Tapi mata kebuka lebar waktu nyicipin lauk rendang..
Duh.. berdendang...

Jadi Ikhwan jangan cengeng..
Bangga disebut ikhwan.. hati jadi wah..
Tapi jarang banget yang namanya tilawah..
Yang ada sering baca komik naruto di depan sawah..
Hidup sekarang jadinya agak mewah..
Hidup mewah emang sah..
Tapi.. kesederhanaan yang dulu berakhir sudah?

Jadi Ikhwan jangan cengeng..
Dulunya di dakwah banyak amanah..
Sekarang katanya berhenti sejenak untuk menyiapkan langkah..
Tapi entah kenapa berdiamnya jadi hilang arah..
Akhirnya timbul perasaan sudah pernah berdakwah..
Merasa lebih senior dan lebih mengerti tentang dakwah..
Anak baru dipandang dengan mata sebelah..
Akhirnya diam dalam singgasana kenangan dakwah..
Dari situ bilang.. Dadaaahhh.. Saya dulu lebih berat dalam dakwah..
Lanjutin perjuangan saya yah...

Jadi Ikhwan jangan cengeng...
Nggak punya duit jadinya nggak dateng Liqo..
Nggak ada motor yaa halaqoh boro-boro..
Murabbi ikhlas dibikin melongo..
Binaan nggak ada satupun yang ngasih info..
Ngeliat binaan malah pada nonton tv liat presenter homo..
Adapula yang tidur sambil meluk bantal guling bentuk si komo..

Oh noo...

Jadi Ikhwan jangan cengeng...
Jadi Ikhwan jangan cengeng...
Jadi Ikhwan jangan cengeng...
Jadi Ikhwan jangan cengeng...
Jadi Ikhwan jangan cengeng...

Akhi... banyak sekali sebenarnya masalah Ikhwan..
Dimanapun harokahnya...

Akhi.. Di saat engkau tak mengambil bagian dari dakwah ini..
Maka akan makin banyak Ikhwan lain yang selalu menangis di saat mereka mengendarai motor.. Ia berani menangis karena wajahnya tertutup helm... Ia menangis karena tak kuat menahan beban amanah dakwah..

Akhi.. Di saat engkau kecewa oleh orang yang dulunya engkau percaya.. Ikhwan-ikhwan lain sebenarnya lebih kecewa dari mu.. mereka menahan dua kekecewaan.. kecewa karena orang yang mereka percaya.. dan kecewa karena tidak diperhatikan lagi olehmu.. tapi mereka tetap bertahan.. menahan dua kekecewaan... karena mereka sadar.. kekecewaan adalah hal yang manusiawi.. tapi dakwah harus selalu terukir dalam hati..

Akhi.. disaat engkau menjauh dari amanah.. dengan berbagai alasan.. sebenarnya, banyak ikhwan di luar sana yang alasannya lebih kuat dan masuk akal berkali-kali lipat dari mu.. tapi mereka sadar akan tujuan hidup.. mereka memang punya alasan.. tapi mereka tidak beralasan dalam jalan dakwah.. untuk Allah.. demi Allah.. mereka.. di saat lelah yang sangat.. masih menyempatkan diri untuk bangun dari tidurnya untuk tahajjud.. bukan untuk meminta sesuatu.. tapi mereka menangis.. curhat ke Allah.. berharap Allah meringankan amanah mereka.. mengisi perut mereka yang sering kosong karena uang habis untuk membiayai dakwah...

Akhi.. Sungguh.. dakwah ini jalan yang berat.. jalan yang terjal.. Rasul berdakwah hingga giginya patah.. dilempari batu.. dilempari kotoran.. diteror.. ancaman pembunuhan..... dakwah ini berat akhi.. dakwah ini bukan sebatas teori.. tapi pengalaman dan pengamalan... tak ada kata-kata 'Jadilah..!' maka hal itu akan terjadi.. yang ada 'jadilah!' lalu kau bergerak untuk menjadikannya.. maka hal itu akan terjadi.. itulah dakwah... ilmu yang kau jadikan ia menjadi...

Akhi.. jika saudaramu selalu menangis tiap hari..
Bolehkah mereka meminta sedikit bantuanmu..? meminjam bahumu..? berkumpul dan berjuang bersama-sama...?
Agar mereka dapat menyimpan beberapa butir tangisnya.. untuk berterima kasih padamu..
Juga untuk tangis haru saat mereka bermunajat kepada Allah dalam sepertiga malamnya..
"Yaa Allah.. Terimakasih sudah memberi saudara seperjuangan kepadaku.. demi tegaknya Perintah dan laranganMu... Kuatkanlah ikatan kami..."

"Yaa Allah, Engkau mengetahui bahwa hati-hati ini telah berhimpun dalam cinta kepada-Mu, bertemu dalam taat kepada-Mu, bersatu dalam da’wah kepada-Mu, berpadu dalam membela syariat-Mu."

"Yaa Allah, kokohkanlah ikatannya, kekalkanlah cintanya, tunjukillah jalan-jalannya. Penuhilah hati-hati ini dengan cahaya-Mu yang tidak pernah pudar."

"Lapangkanlah dada-dada kami dengan limpahan keimanan kepada-Mu dan keindahan bertawakal kepada-Mu. Hidupkanlah hati kami dengan ma’rifat kepada-Mu. Matikanlah kami dalam keadaan syahid di jalan-Mu."

"Sesungguhnya Engkaulah Sebaik-baik Pelindung dan Sebaik-baik Penolong. Yaa Allah, kabulkanlah. Yaa Allah, dan sampaikanlah salam sejahtera kepada junjungan kami, Muhammad SAW, kepada para keluarganya, dan kepada para sahabatnya, limpahkanlah keselamatan untuk mereka."

Aamiin Allahumma aamiin.

~~~
Tulisan ini diperuntukkan untuk yang merasa.. sama sepertiku yang juga merasa... Semoga dikuatkan.. Amiieenn...

Depok, 18 Maret 2010
Muhammad Maula Nurudin Al-haq

*Doa Rabithah di atas silahkan ditanggapi jika ada yang mau menanggapi..

Wallahu A'lam...

izin share dari:http://www.facebook.com/note.php?note_id=383232287163&comments

3/11/2010

Kenapa Bertahan?

Sedang dilanda kebosanan yg teramat sangat, dan demovitasi tingkat tinggi. klo lagi gini biasanya enak nanya2 ke orang2 sekitar. syp tau bisa dpt suntikan motivasi. berikut intisari chat dgn teman kantor pagi ini:

saya: mbak, bosen nggak sih dgn rutinitas ky gini, bertaun2 brangkat pagi pulang menjelang magrib.

si mbak: bosen lahhhhhhhhhhhhhhh

saya: trus, apa yg membuat mbak masih tetap bertahan ? [stelah 4taun kerja gini2 aja & dah bosen akut tampaknya]

[pertanyaan nya ga dijawab2 sampe bbrp jam kmudian sy nanya lg baru dijawab]

si mbak: KEBUTUHAN

*jawaban yg singkat jelas dan padat dan CUKUP* hehe :p



siang ini ketemu OB kantor yg orangnya ramah, baik, supel, en slalu smangat. jualan, nawarin jus alpukat [identitas dirahasiakan aja y]

saya: pakabar mas?

si mas: baik [sambil nyengir lebar khas dia bgt]

saya: koq kayaknya semangat terus, apa sih rahasianya?

si mas: harus semangat dooong.... buat makan besokkkkk harus SEMANGAT [kalimat semangatnya diakhiri dgn penekanan dan antusiame tinggi sambil berlalu meninggalkan saya yg udah bayar lunas itu jus alpukat]

*dan saya pun bengong dan mikir. luarrrr biasaaaaa*



Hmhh..lumayan..bertanya pada orang lain memang slalu menambah suntikan motivasi.

Nah, bagaimana dengan anda? Apa yg membuat anda tetap semangat dan bertahan [meskipun ditengah rutinitas yg membosankan] ???

sharing yuuukkk.... (^_^)

1/08/2010

Hati yang Senang, Iman yang Menang

Sholatullah, Salamullah, ‘Ala thoha Rosulillah
Sholatullah, Salamullah, ‘Ala yasin..Habibillah...

Hidup ini tak akan lama
dunia ini fatamorgana
Penuhilah amal yang mulia
Agar mendapat tempat di surga

[Sholatullah, Salamullah....]

Wahai manusia tua dan muda
Ingatlah mati di depan mata
Amal mulia masuk ke surga amal durhaka
Masuk neraka

[Sholatullah, Salamullah....]

Hidup senang bukan banyak uang
Hidup senang hatinya tenang
Hati yang tenang hati yang senang
Hati yang senang iman nya menang

*kutipan lagu qosidahan yg nggak sengaja nemu di HP



Saat tiba-tiba merasa sangat malas, tak bergairah, tak ber passion dalam hal apapun,
Tubuh ini rasanya seperti seonggok benda tak berakal
Yang hanya punya naluri untuk melamun serta bermimpi
Ya, hanya mimpi
Mimpi yang samasekali tidak diniatkan untuk menjadi kenyataan
Mimpi yang ujung-ujungnya masuk tong sampah mungkin...

Duduk dan mengutak-atik file-file di hp
Bermaksud mendengarkan musik yang sesuai suasana hati
AHAAA!!! Tiba-tiba menangkap file Qasidah
Lagu lama, saya rasa...

Sudah lamaa sekali rasanya tak mendengar lagu bernuansa doa
Teringat nenek buyut saya yang orang betawi tulen, yang dahulu selalu mengusap-usap kepala saya
Sambil menyanyikan sholawat
Waktu kecil, saya fikir shalawat nyanyian itu milik orang betawi
Karna saya hanya mendengarnya ketika sedang berada di lingkungan orang-orang betawi

Belakangan ketika beranjak dewasa bahwasanya
Nada yang menentramkan hati itu adalah shalawat
Subhanallah...

Ketika mendengar lagu shalawat dari HP, serasa ada “sesuatu” yang menyusup dalam dada
Mungkin tak ada bedanya ketika kita mendengarkan seseorang yang membaca Qur’an dengan sangat indah...
Bahkan dengan lagu shalawat yang teks nya sarat tausiyah ini,
“sesuatu” itu seolah terhujam lebih dalam ke dalam sukma...

Yah, “sesuatu” itu saya rasa semacam kesadaran akan celah iman yang mulai kosong dan merenggang
*akh, mungkin slama ini terlalu banyak diracuni lagu-lagu pop melankolis* fikir saya...
Tapi sungguh, teks diujung lagu itu seolah menguatkan sangkaan saya...

Yah..selama ini saya rasa celah iman yang renggang itu semakin besar seiring kesibukan mengejar “dunia”
Dulu ketika belum punya uang sendiri, “maunya kerja – dapat uang banyak – bisa beli apapun yang saya mau – bisa membahagiakan semua orang yang ada disekitar saya – dengan MATERI / UANG.”

Tapi itu salah besar. Nyatanya uang dan materi seringkali menjauhkan kita dari cinta sejati padaNya
Uang, materi, kekuasaan, jabatan, yang dulu –waktu jaman susah- kita impikan dan kita fikir mampu membuat kita bahagia itu, tak ubahnya sebuah pedang bermata dua
Menyenangkan di satu sisi, menyakitkan di sisi lain

Nyatanya banyak orang kaya tak bahagia
Nyatanya banyak orang yang ber”jabatan” & “berkuasa” justru merasa kesepian dan juga tak bahagia

Benar sekali kalimat lagu itu
Hati yang senang, hidup tenang, bukanlah terletak pada
Materi, jabatan, kekuasaan
Tapi itu semua kembali pada yang fitrah pada diri kita,
Yakni.... IMAN...
Hati yang Senang, Iman yang Menang

Rasanya ingin mengoleksi kembali lagu-lagu Qosidahan jaman dulu
Menghibur sekaligus memberi tausiyah (^_^)

NB: yang punya lagu2 qosidah jaman dulu, boleh si share ke email saya dunks... 