7/15/2010

Every Man Has a Price

Menduduki jabatan tertinggi sebuah divisi dalam satu perusahaan, dimana sering berhubungan dengan provider luar yang berkepentingan memasarkan produknya. Sebagai pemegang jabatan tertinggi, Anda selalu mendapat tawaran bertubi-tubi dari “kanan-kiri” agar produknya bisa masuk ke perusahaan tempat Anda bekerja. Sementara Anda tahu betul sebenarnya produk tersebut nggak bagus-bagus amat. Bahkan mungkin tak layak untuk standar perusahaan Anda. Tak hanya derasnya lobi-lobi yang menghujani Anda, dari mulai sogokan bahkan fitnah pun melanda.

***

Anda seorang praktisi HR dalam sebuah perusahaan. Menerima tawaran training dari pihak luar, dengan harga yang dapat dikatakan cukup “tinggi”. Dengan segala cara, marketing provider training external melobi Anda untuk mengirimkan wakil perusahaan sebanyak-banyaknya supaya mengikuti training tersebut. Ujung-ujungnya, Anda ditawari “bagi hasil” jika perusahaan Anda berkenan mengirim orang sejumlah tertentu.

***

Dua contoh kasus diatas hanyalah segelintir kecil profesi yang rentan dengan penerimaan-penerimaan yang tak wajar. Dalam dunia kerja dan bisnis, pihak yang berpromosi akan melakukan segala cara agar targetnya tercapai. Tak heran, banyak trik “belakang” yang dijalankan.

Sebagai manusia, tentunya tingkatan integritas pribadi yang dimiliki setiap orang, berbeda kadarnya. Tak peduli kita ada dalam perusahaan mana, tak peduli kita berada di lingkungan seperti apa, hal-hal semacam ini akan disikapi secara beragam pula.

Ada yang sangat menjunjung tinggi prinsip-prinsip “anti KKN” yang digaungkan perusahaan tempatnya bekerja, atau ada juga yang kuat integritas pribadinya dan mempertahankan hal itu. Namun jangan salah, banyak juga yang meskipun bisa bertahan dalam banyak tawaran yang datang padanya, ketika “timing” nya kebetulan sedang butuh-butuhnya, mungkin saja ia goyah dan tak mampu lagi bertahan.

Ketika lingkungan tak lagi mendukung “pertahanan diri” kita, ketika segala penjuru semakin deras berusaha menghancurkan “harga diri & integritas pribadi” kita, ketika keadaan – kehidupan nyata – kebutuhan – dengan tiba-tiba sangat mendesak kita untuk berbuat sesuatu yang sangat kita yakini ketidakbenarannya dari segala sisi (baik prinsip hidup maupun keimanan yang kita yakini), satu hal yang dapat kita pegang teguh yakni keyakinan kita akan keberadaan Sang Khalik yang senantiasa mengetahui sekecil apapun yang kita lakukan.

Hukum buatan manusia bisa saja tak menangkap kecurangan kita, sistem perusahaan sangat mungkin lengah dan bahkan memfasilitasi kita dengan kekuasaan penuh untuk berbuat curang sekalipun, lingkungan bisa saja bersikap “tahu-sama tahu” dan membenarkan hal yang seperti itu, namun jangan pernah lupa, hidup di dunia hanyalah sementara 

Cengkareng, 14 Juni 2010

7/02/2010

Jangan Menangis CINTA...

....................................................................
Mungkin saja rutinitas kita sehari-hari
Menenggelamkan makna ini
ROMANTIS

Dan selalu saja
Istri begitu pandai menyimpan perasaannya
Menyembunyikan semua itu
Menyembunyikan rasa
Karena melihat wajahmu yang keletihan selepas pulang kerja..

Atau barangkali, istrimu tak tega menambah beban dalam pundakmu..

Tapi ini tak baik…
Tak boleh ada yang di pendam terlalu lama
Karena ia akan menjadi gumpalan rasa, yang melunturkan cinta

Dan Istri hanya mampu berlari
Dengan air mata sebagai bahasa jiwanya
Menangis
Iya hanya mampu MENANGIS…

Disinilah sabda nabi saw,menemukan pembuktiannya
“Sebaik-baiknya Lelaki, adalah yang paling baik terhadap Istrinya”

Suami, semenjak akad di deklarasikan
Harus mampu menjaga cinta di langit istrinya
Agar selalu bersinar dan tak redup….

Memang engkau lelah selepas sampai rumah
Tapi mengucapkan Terima kasih, ketika istrimu menuangkan minum, adalah upaya penumbuhan cinta..

Engkau memang letih, tapi bangun di 1/3 malam, sambil memijat kaki istrimu, sambil berkata
“sholat yuk..”
Adalah upaya menggelorakan Cinta.

Engkau memang lelah, tapi mencuci bajumu di ahad pagi, atau mengantar ke pasar….
Adalah Upaya menjaga Cinta..

Engkau memang sibuk, tapi sekedar sms, atau menelepon di kala istirahat makan siang
Adalah kunci melanggengkan hubungan

Tapi itu semua selama ini
Tertutup Kabut ketidak peduliaan….

Hingga komunikasi hanya ada
Dikala masalah menghantam dirimu dan istrimu…

Hingga komunikasi hanya ada
Dikala semua sudah terlambat…

Sahabat
Jika dirimu seorang suami…
Maka selepas pulang kerja ini
Tataplah bening mata istrimu
Lalu katakan
“Cinta…mau ice cream..?
Sambil tersenyum dengan manis, walau letih merasuki tubuh

Dan jika engkau seorang istri
Sambutlah suamimu
Dengan senyum
Dengan tatapan cinta
Lalu katakan
“Iya sayang…..
Nanti, kalau sudah mandi, kita keluar ya …
Ummi, mau makan baso di simpang jalan itu…”
Sambil memegang jemari suamimu….

Maka Alloh pun
Dengan Ke Maha Kuasa anNya…….
Akan menyusupkan cinta di hatimu dan hati istrimu….

Agar tak ada lagi Istri yang menangis
Di kala suami tak peduli

Agar tak kita lihat lagi
Angka Perceraian yang merangkak naik……

by: Hamzah Al Mubarok