7/28/2008

Santri Berdasi

Ini kantor atau pesantren?
Tanya seorang teman, yang datang bertamu ke sebuah kantor pada waktu sesaat setelah makan siang, dimana dia melihat suasana yang begitu indah.

Tentu itu pertanyaan diatas ngasal saja, karena teman tersebut belum pernah ’nyantri’ secara formal sehingga tidak tahu suasana sebenarnya di pesantren, kecuali pernah beberapa kali berkunjung ke sebuah ’pesantren virtual’ di Bandung. Namun suasananya memang jelas tertangkap, berbondong-bondong yang perempuan, semuanya berhijab, mereka menenteng mukena sambil sesekali bercanda. Yang lelaki bergerombol pula, wajahnya teduh tanda selesai berwudhu dan selesai ibadah berjamaah, sebagian membawa mushaf di tangannya, sebagian mengobrol saling bersahutan membicarakan isi tausiyah ustadz saat ta’lim barusan.

Siang itu, jamaah tersebut baru bubar dari sebuah ta’lim akbar.
Seandainya kawan ini datang beberapa bulan setelahnya, warna beragama ini berlipat 10 karena memasuki bulan Ramadhan.

Begitu pula terbitnya Islam dari tempat yang paling tak terduga, saat ini menjadi suatu fenomena yang gejalanya mulai jamak. Gejala ini muncul bersamaan, misalnya kesadaran berIslam dengan benar saat ini mungkin tidak terjadi di negara-negara Arab yang notabene tempat lahir agama terakhir. Islam menguat di Indonesia yang dakwahnya justru mendapat banyak tekanan selama lebih dari 3 dasawarsa, atau justru menguat di Eropa, tempat kantung agama Kristiani. Di Belgia, sudah hampir sama jumlah orang bernama depan Muhammad atau Ahmad dibanding James atau Smith atau John atau David. Dan InsyaAllah pada tahun 2020, Eropa akan lebih didominasi Muslim.

Islam juga tumbuh subur di berbagai masjid kampus biasa yang mungkin berstempel ’sekuler’, bukan lagi di UIN (dulu IAIN) yang kurikulumnya justru ditunggangi dengan terang-terangan oleh orientalis-liberalis yang malah menjauhkan mahasiswanya dari Islam. Kampus-kampus ”biasa” itu melahirkan militan-militan dakwah yang akhirnya membawa bendera kebangkitan Islam masuk ke berbagai sendi hidup negara ini.

Islam juga menjadi gaya hidup dan nge-trend justru di perusahaan-perusahaan swasta nasional atau asing, atau BUMN, bukan di Departemen Agama yang mestinya menjadi tempat orang paling shalih. Departemen ini tercatat sebagai institusi ke-2 paling korup dibawah departemen satu lagi yang mengurus pendidikan ! Sementara di perusahaan yang terlihat sangat modern tadi, syariat malah dijalankan, spiritualisme kerja diagungkan, zakat disalurkan, shalat berjamaah digalakkan, ta’lim dirutinkan. Subhanallah.

Di negeri ini, dulu orang berIslam di pojokan, mushalla berada di basement dan tempat paling dasar dari bangunan, karyawan malu-malu berjilbab dan pergi ke pengajian.

Sekarang ? Mari mensyukuri trend Santri Berdasi. Profesional yang bangga berIslam. Orang-orang cerdas dan pandai dengan daya rubah besar, baik di lingkungan kantor, keluarga dan organisasi. Mereka menggerakkan dakwah, logis, bergelombang begitu indah. Tidak kolot dan bau. Sebaliknya mereka wangi, ganteng dan ayu.

Santri yang menghapus dikotomi ibadah ritual dan profesional. Mereka jujur dalam puasa, dan jujur dalam transaksi bisnis. Mereka sayangi anak yatim, sama sayangnya terhadap tim sales force yang ia pimpin.

Santri engineer yang membawa Mushaf Quran di dalam tas laptop mereka, mereka membacanya menjelang rapat dimulai atau di saat utama waktu dhuha. Mereka letakkan tafsir Ibnu Katsir di meja kerja, diaksesnya setiap ada kesempatan. Finance executive yang mereview laporan keuangan dan mengambil keputusan sambil mendengarkan muratal atau nasyid yang menyejukkan.

Hatinya mengglobal, menyatu bersama saudaranya di seluruh dunia. Perasaan satu iman ini memicu koneksi melebihi kecepatan ultrahighspeed broadband, sehingga ketika harus keluar harta terbaik dari sakunya untuk saudara-saudaranya yang tertindas di bumi Aceh dan Ambon hingga Palestine, Chechnya ataupun Kashmir, reaksinya sangat cepat. Tersentuh ketika saudaranya di Irak dan Afghanistan ditindas. Gembira ketika sekularisme tumbang di Turki.

Di satu titik pertemuan, mereka membaca, menghafal dan mengkaji Quran bersama-sama. Membagi dan mengkaji ilmu dalam sebuah lingkaran. Berbagi berita dakwah, saling mengingatkan, sering berbagi ilmu tentang islam melalui obrolan dunia maya seperti forum milist, YM ataupun Blog. Mereka saling menguatkan dalam kebenaran, kesabaran dan kasih sayang.

Mereka menegakkan syariat di dalam perusahaan dalam disiplin masing-masing dan dengan bangga bercampur tawaddu mengatakan ”Yes, I am a Muslim”. Dan mereka berusaha menjadi profesional muslim dan muslim yang profesional dibidangnya.


(sumber : milist)

7/27/2008

Bukan Main Korupsi di Indonesia

"Sepupu nya tante X di kota X
(sebuah kota di SUmatera),
baru diangkat jadi wakil walikota.
Bikin acara makan-makan.
Semua keluarganya dibiayai ke sana.
semua gratis dia yang tanggung.
keluarganya tinggal bawa badan aja.
itu dari mana ya uangnya sebanyak itu....
Subhanallah deh Indonesia ini korupsinya udah gilaaaaa...."

Itu kutipan percakapanku dengan ibu ku tadi malam (260708. 22.30WIB)
Raut wajah prihatin jelas ditampakkannya
fikirku dalam hati : 'oh, mama... ternyata sangat peduli...'
hi..hi...

Dan aku hanya menghela nafas dan berkata:
"semoga para pemimpin kita ingat,
bahwa ada kehidupan setelah mati...."

Kebayoran Lama, 27 Juli 2008
17.25 WIB

7/25/2008

Bukan Pilihan Egois, Kurasa....

chatting sama sobat karib sejak jaman mahasiswa jadi anak kost:
namanya putri [call her: PUTRAY]
katanya dengan nada khas putray:
"apa sih mao lu pindah2?"

jawabanku:
"mau gw? lha, kan nyokap gw tinggal sendiri.butuh perhatian gw juga. bukan cuma butuh duit gue. he..he.. ntar juga klo udah kerja lo merasakan.betapa kapitalisnya dunia ini.
mungkin lo ga merasakan gimana rasanya jadi tulang punggung keluarga karna ortu lu masih lengkap n masih bisa diandalkan penghasilannya. klo gw, gw tinggal nyokap aja. slain gw harus bantuin keluarga masalah keuangan, nyokap gw juga butuh perhatian gue."



Kenapa?

Itulah pertanyaan yang diajukan setiap orang
yang mengetahui perihal resign ku di media ini.
Meskipun cape jelasin satu2 ke tiap orang yg nanya,
he..he... tapi...yah... ku jelaskan juga toh...

Jadi gini...
Akuwh ini anak pertama
Ibuku sendirian membesarkan 3 anaknya
Yang lucu-lucu dan menggemaskan [hik..kik...narsis mode: ON]
Alasan paling mendasar adalah...

Meskipun akuwh sudah cinta dengan dunia ini,
ternyata seiring berjalannya waktu
Ku lihat wajah ibu ku selalu murung
sedih... melihat anaknya bekerja seperti ini...
[seperti apa? yah tau sendiri lha. he..he.. ;p]

dan kusadari...
Ibuku juga butuh perhatian
Setelah susah payah peras keringat sendirian
Demi keberhasilan anak-anaknya

Maka ketika aku mendapat tawaran bekerja
di salah satu anak perusahaan BUMN,
Ku serahkan keputusan pada ibuku....
Dan dengan mantap, ibuku berkata:
"Ambil aja"

Semoga dengan keputusan ini
Ibu ku meridhoi langkahku
Semoga dengan ridho ibu ku,
Allah juga memudahkan jalanku...

Aku belum bisa membantu banyak secara materi...
Maka, ku harap aku bisa membahagiakannya dari sisi yang lain...
Ku rasa, perhatian itu sangat mahal nilainya...

Ku hanya tak mau menyesal di kemudian hari...
Ku fikir... mumpung aku masih single
Masih belum punya suami
he...he...
Puas-puasin berbakti pada ibuku...
[tanpa harus terbagi dengan yang lain]
menemaninya kapanpun ibuku mau...


Ya Rabb...
Ringankanlah langkahku...
Kuatkanlah tekadku...

Tuk dunia jurnalisme yang terlanjur kucintai...
Maafkan aku...
Mungkin jasadku saja yang pergi
Tapi percayalah, Hatiku tetap disini...




Kebayoran Lama
25 Juli 2008
21.30 Waktu KONTAN

7/23/2008

Bismillah...

Ya Allah, Ya Rahman, Ya Rahim...
Berilah aku petunjukMu
Jangan lepaskan aku dari bimbinganMu...
Tunjukkanlah aku ke jalanMu, yang Kau Ridhoi...
Yang terbaik bagiku, menurut Engkau Ya Rabb...
Yang terbaik untuk dunia & akhiratku....

Amin....

Kebayoran Lama [Kontan]
23 Juli 2008
19.30 WIB

Hafalan Surat Delisa

Hafalan Surat Delisa
Author : Tere-liye
published 2007 by Republika


Review by : Nicegreen on http://www.goodread s.com/book/ show/1376220.
Hafalan_Shalat_ Delisa



Ada sebuah keluarga di Lhok Nga - Aceh, yang selalu menanamkan ajaran
Islam dalam kesehariannya. Mereka adalah keluarga Umi Salamah dan Abi
Usman. Mereka memiliki 4 bidadari yang solehah: Alisa Fatimah, (si
kembar) Alisa Zahra & Alisa Aisyah, dan si bungsu Alisa Delisa.



Setiap subuh, Umi Salamah selalu mengajak bidadari-bidadariny a sholat
jama'ah.
Karena Abi Usman bekerja sebagai pelaut di salah satu kapal
tanker perusahaan minyak asing - Arun yang pulangnya 3 bulan sekali.
Awalnya Delisa susah sekali dibangunkan untuk
sholat subuh. Tapi lama-lama ia bisa bangun lebih dulu ketimbang Aisyah.
Setiap sholat jama'ah, Aisyah mendapat tugas membaca bacaan sholat
keras-keras agar Delisa yang ada di sampingnya bisa mengikuti bacaan
sholat itu.



Umi Salamah mempunyai kebiasaan memberikan hadiah sebuah kalung emas
kepada anak-anaknya yang bisa menghafal bacaan sholat dengan sempurna.
Begitu juga dengan Delisa yang sedang berusaha untuk menghafal bacaan
sholat agar sempurna. Agar bisa sholat dengan khusyuk. Delisa berusaha
keras agar bisa menghafalnya dengan baik. Selain itu Abi Usman pun
berjanji akan membelikan Delisa sepeda jika ia bisa menghafal bacaan
sholat dengan sempurna.



Sebelum Delisa hafal bacaan sholat itu, Umi Salamah
sudah
membelikan seuntai kalung emas dengan gantungan huruf D untuk Delisa.
Delisa senang sekali dengan kalung itu. Semangatnya semakin
menggebu-gebu. Tapi entah mengapa, Delisa tak pernah bisa menghafal
bacaan sholat dengan sempurna.




26 Desember 2004



Delisa bangun dengan semangat. Sholat subuh dengan semangat. Bacaannya
nyaris sempurna, kecuali sujud. Bukannya tertukar tapi tiba-tiba Delisa
lupa bacaan sujudnya. Empat kali sujud, empat kali Delisa lupa. Delisa
mengabaikan fakta itu. Toh nanti pas di sekolah ia punya waktu banyak
untuk mengingatnya. Umi ikut mengantar Delisa. Hari itu sekolah ramai
oleh ibu-ibu. Satu persatu anak maju dan tiba giliran Alisa Delisa.
Delisa maju, Delisa akan khusuk. Ia ingat dengan cerita Ustad Rahman
tentang
bagaimana khusuknya sholat Rasul dan sahabat-sahabatnya.
"Kalo orang yang khusuk pikirannya selalu fokus. Pikirannya
satu." Nah jadi kalian
sholat harus khusuk. Andaikata ada suara ribut di
sekitar, tetap khusuk.



Delisa pelan menyebut "ta'awudz". Sedikit gemetar membaca
"bismillah". Mengangkat tangannya yang sedikit bergetar meski suara
dan
hatinya pelan-pelan mulai mantap. "Allahu Akbar".



Seratus tiga puluh kilometer dari Lhok Nga. Persis ketika Delisa usai
bertakbiratul ihram, persis ucapan itu hilang dari mulut Delisa. Persis
di tengah lautan luas yang beriak tenang. LANTAI LAUT RETAK SEKETIKA.
Dasar bumi terban seketika! Merekah panjang ratusan kilometer.
Menggentarkan melihatnya. Bumi menggeliat. Tarian kematian mencuat.
Mengirimkan pertanda kelam menakutkan.



Gempa menjalar dengan kekuatan dahsyat. Banda Aceh rebah jimpa. Nias
lebur seketika. Lhok Nga menyusul. Tepat ketika di ujung kalimat Delisa,
tepat ketika Delisa mengucapkan kata "wa-ma-ma-ti" , lantai sekolah
bergetar hebat. Genteng sekolah
berjatuhan. Papan tulis lepas, berdebam
menghajar lantai. Tepat ketika Delisa bisa melewati ujian pertama
kebolak-baliknya, Lhok Nga bergetar terbolak-balik.



Gelas tempat meletakkan bunga segar di atas meja bu guru Nur jatuh.
Pecah berserakan di lantai, satu beling menggores lengan Delisa.
Menembus bajunya. Delisa mengaduh. Umi dan ibu-ibu berteriak di luar.
Anak-anak berhamburan berlarian. Berebutan keluar dari daun pintu.
Situasi menjadi panik. Kacau balau. "GEMPAR"!



"Innashalati, wanusuki, wa-ma... wa-ma... wa-ma-yah-ya,
wa-ma-ma-ti. .."



Delisa gemetar mengulang bacaannya yang tergantung tadi. Ya
Allah, Delisa takut... Delisa gentar sekali. Apalagi lengannya berdarah
membasahi baju putihnya. Menyemburat merah. Tapi bukankah kata Ustadz
Rahman, sahabat Rasul bahkan tetap tak bergerak saat sholat ketika
punggungnya digigit kalajengking?



Delisa ingin untuk
pertama kalinya ia sholat, untuk pertama
kalinya ia bisa membaca bacaan sholat dengan sempurna, Delisa ingin
seperti sahabat Rasul. Delisa ingin khusuk, ya Allah...



Gelombang itu menyentuh tembok sekolah. Ujung air menghantam tembok
sekolah. Tembok itu rekah seketika. Ibu Guru Nur berteriak panik. Umi
yang berdiri di depan pintu kelas menunggui Delisa, berteriak keras ...
SUBHANALLAH! Delisa sama sekali tidak mempedulikan apa yang terjadi.
Delisa ingin khusuk.. Tubuh Delisa terpelanting. Gelombang tsunami
sempurna sudah membungkusnya. . Delisa megap-megap. Gelombang tsunami
tanpa mengerti apa yang diinginkan Delisa, membanting tubuhnya
keras-keras. Kepalanya siap menghujam tembok sekolah yang masih bersisa.
Delisa terus memaksakan diri, membaca takbir setelah "i'tidal..."
"Al-la-hu-ak- bar..." Delisa harus terus membacanya! Delisa tidak
peduli
tembok yang siap menghancurkan
kepalanya.



Tepat Delisa mengatakan takbir sebelum sujud itu, tepat sebelum
kepalanya menghantam tembok itu, selaksa cahaya melesat dari "Arasy
Allah." Tembok itu berguguran sebelum sedikit pun menyentuh kepala
mungil Delisa yang terbungkus kerudung biru. Air keruh mulai masuk,
menyergap Kerongkongannya. Delisa terbatuk. Badannya terus terseret.
Tubuh Delisa terlempar kesana kemari. Kaki kanannya menghantam pagar
besi sekolah. Meremukkan tulang belulang betis kanannya. Delisa sudah
tak bisa menjerit lagi. Ia
sudah sempurna pingsan. Mulutnya minum berliter air keruh.
Tangannya juga terantuk batang kelapa yang terseret bersamanya. Sikunya
patah. Mukanya penuh baret luka dimana-mana. Dua giginya patah. Darah
menyembur dari mulutnya..



Saat tubuh mereka berdua mulai perlahan tenggelam, Ibu Guru Nur melepas
kerudung robeknya. Mengikat tubuh Delisa yang pingsan di atas papan
sekencang yang ia
bisa dengan kerudung itu. Lantas sambil
menghela nafas penuh arti, melepaskan papan itu dari
tangannya pelan-pelan, sebilah papan dengan Delisa yang terikat kencang
diatasnya.



"Kau harus menyelesaikan hafalan itu, sayang...!" Ibu Guru Nur
berbisik
sendu. Menatap sejuta makna. Matanya meredup. Tenaganya sudah habis. Ibu
Guru Nur bersiap menjemput syahid.



Minggu, 2 Januari 2005

7/22/2008

Kenangan Jadul ;p

Kepada Para Mahasiswa
Yang merindukan kejayaan
Kepada rakyat yang kebingungan
Di persimpangan jalan

Kepada pewaris peradaban
Yang telah menggoreskan
Sebuah catatan kebanggaan
Di lembar sejarah manusia

Wahai kalian yang rindu kemenangan
Wahai kalian yang turun ke jalan
Demi mempersembahkan jiwa dan raga

Untuk negeri tercinta


hm...k'lo inget lagu itu, pasti inget anak BEM Kema Unpad
Yup, soalnya, lagu ini biasa dinyanyiin klo anak2 BEM Kema Unpad lagi ngumpul
Lagu ini nggak cuma milik BEM Kema Unpad


Pastinya, mahasiswa di seluruh Indonesia yang ngaku aktivis, pasti kenal lagu ini
Ato, pastinya pernah menyanyikan lagu ini penuh haru...


Jadi inget, waktu aksi turun ke jalan...
Jadi inget, waktu rapat-rapat macem-macem...
Jadi inget, waktu itu.. Waktu kita masih mahasiswa dulu....


Kawan-kawan...
Apa khabar kalian....
Smoga, idealisme itu tetap terpatri dalam dada....


NB: Spesial kangennnn buat temen2 BEM Kema Unpad 2005-2006, miss u all....

12 Tips Jitu Menjepret Foto Candid

Dalam fotografi, kita mengenal istilah candid camera. Ini berarti bahwa subjek yang kita potret tidak dalam kondisi berpose atau 'sadar' kamera. Hasilnya pun terlihat lebih natural, spontan, dan tidak dibuat-buat.

Untuk candid camera, kita tidak perlu dipusingkan dengan berbagai macam teknik yang rumit. Meski demikian, untuk mendapatkan hasil jepretan yang memikat, ada kiat-kiat khususnya. Berikut 12 tips jitunya:

1. Bawa kamera kemana pun Anda pergi. Siap-siaplah untuk menjepret setiap saat, karena momen menarik bisa hadir di depan mata kapan saja.

2. Perhatikan kondisi sekitar Anda. Hal-hal sederhana bisa menjadi objek menarik untuk dibidik dengan kamera Anda. Misalnya, pemilik toko yang tengah melamun, orang yang sedang menunggu kereta api, lansia yang duduk di sebelah Anda, dua
sejoli yang sedang berpacaran dan sebagainya.

3. Sigaplah untuk siap membidik, karena tidak mudah mendapatkan kesempatan untuk mengambil gambar secara candid. Jadi ketika ada momen bagus, jangan ragu untuk langsung menjepret.

4. Jangan terlalu memusingkan teknik-teknik lighting yang rumit. Berfokuslah pada teknik yang sederhana, dan gunakan fitur otomatis kamera. Ini akan memudahkan Anda. Berbagai masalah teknis, seperti gambar terlalu terang atau gelap dapat disiasati dengan editing komputer.

5. Setinglah kamera pada ISO 400, sehingga kamera menggunakan shutter speed yang cepat. Hal ini memungkinkan Anda untuk menangkap momen dengan tepat meski Anda sedang bergerak.

6. Anda tidak perlu selalu memotret dengan kamera pada posisi mata. Mungkin, Anda bisa meletakkan kamera di pinggang saat mengambil gambar. Di sini memang dibutuhkan pengalaman dan keberuntungan untuk mendapatkan gambar yang bagus.

7. Gunakan lensa zoom paling maksimal sehingga Anda dapat menjaga jarak dari subjek jepretan Anda saat memotret.

8. Jangan pernah mengambil foto punggung orang, ini akan menghasilkan gambar yang membosankan.

9. Cobalah untuk meng-convert gambar ke posisi 'Black and White' untuk mendapatkan hasil yang lebih emosional.

10. Momen 'orang sedang melakukan sesuatu' akan menjadi foto candid yang bagus. Misalnya, atlet, pedagang, petani. Cobalah untuk meng-capture inti dari pekerjaan orang tersebut. Misalnya, meng-capture tukang ledeng yang sedang berkutat memperbaiki pipa bocor atau yang lainnya.

11. Jika Anda berada di tempat umum, sah-sah saja memotret orang. Jika Anda merasa tidak enak untuk mengambil gambar orang tanpa sepengetahuannya, tak ada salahnya Anda meminta izin. Mintalah subjek untuk tidak berpose, bersikap senatural mungkin dan tetap melanjutkan aktivitasnya.

12. Jangan pernah bosan untuk berlatih dan mencoba terus-menerus. Cobalah berbagai macam angle, tempat dan scene yang berbeda-beda. Anda juga bisa mencari inspirasi dari foto candid orang lain. Latihan terus menerus akan mengasah kemampuan Anda.

Sumber: detik.com

7/16/2008

Tanya Istri Dalam Islam?

Inilah kutipan chatting antara akuwh dan sahabat ku yang baru aja nikah beberapa bulan yang lalu.

BUZZ!!!
FIRA ocha:
ROslaini: hai non..
ROslaini: menurut lo istri di dalam agama islam itu seperti apa sich
ROslaini: kasih tau dunk
FIRA ocha: waduh
FIRA ocha: masa yg udah kawain malah nanya yg blon kawin seh
FIRA ocha: hayyah
ROslaini: ya kaleeee lo tau..kan lo banyak baca buku
ROslaini: gw mau jd istri yg baik buat suami tp dlm islam

meskipun bingung ditanyain kayak gini sama yg justru udah jadi istri, akhirnya meluncurlah jawaban....

FIRA ocha: dandannya di dalem rumah, pas ada suami. bukannya diluar
FIRA ocha: senyum terus
FIRA ocha:
FIRA ocha: berkata dengan lemah lembut
FIRA ocha: penuh sayang
FIRA ocha: he..he.. celah bo' lu nanya ma gue
ROslaini: trus
ROslaini: iyeee
ROslaini: senyum terus..tutur bahasa yang baik..dandan buat suami trus'
FIRA ocha: wangi terus depan suami
FIRA ocha: pokoknya tiap apapun yg lo lakukan buat menyenangkan hati suami, itu "jihad fisabilillah" bo....
FIRA ocha: gampang kan
FIRA ocha: seorang istri kalo mau masuk surga, kuncinya cuma 1
FIRA ocha: senengin suami, dapet ridho dari suami
FIRA ocha: kan waktu masih single, manusia di bumi ini yg patut disembah adalah orang tua
FIRA ocha: setelah nikah
FIRA ocha: kalao ada manusia yg patut lo sembah adalah suami
ROslaini: trus
FIRA ocha: haduh apa lagi yah
FIRA ocha: banyak atuh

masih tambah bingung karna jawabanku belum memuaskannya juga....
akhirnya...

FIRA ocha: coba link ini deh
FIRA ocha: http://media.isnet.org/islam/Wanita/
ROslaini: wah kereeennn gw bisa baca...gitu dunk..dari tadi
FIRA ocha: hi..hi...
ROslaini: thanks yach..gw mau baca dulu ok..
FIRA ocha: iah baru kepikiran
FIRA ocha: sip
FIRA ocha: simpen deh tuh link nya
FIRA ocha: biar ntar2 bisa lo baca lagi
FIRA ocha:
ROslaini: ok dech..
ROslaini:

7/14/2008

Mencoba Tuk Lebih Bijak

"Fira, pacar lo yg mana sih?"

Begitulah kira2 pertanyaan yang dilontarkan
Salah seorang Jurnalis cantik di Media yang sama
Dengan tempat ku bekerja [hi..hi...yg ngerasa, jgn ktawa2 y ]

Nanya nya di toilet pula [yg ini g ngaruh dengan topik kali ini]

Dan..sebagai kawan yang baik,
Meskipun dengan kebingungan karena
Mendadak mendapat pertanyaan seperti itu
Akhirnya ku jawab
"Masi jaman ya pacaran"

he..he...
Dan si mbak jurnalis cantik yg nanya menjawab
"emangnya lo udah nikah"

hi..hi.... [dalem hati: Amin....]

Peace akh, sist...

Seiring berjalannya waktu
Seiring berbagai hal yang terjadi dalam hidup
Seiring berbagai moment pendewasaan
Yang terjalin melalui berbagai rintangan hidup...

Kayaknya, di usia yang sekarang
Kurang bijak untuk mengumumkan
Masalah2 seperti ini

Hmh...biarlah masalah ini menjadi ranah privat saja
Nanti pada waktunya
Kalau memang ku tlah menemukan jodohku...
Masa sih nggak berbagi kebahagiaan
paling nggak, ntar juga pengumuman ko
Klo emang udah waktunya [nikah-red]



Kebayoran Lama, 19.00 WIB
15 Juli '08

7/09/2008

Musibah Indonesia, Peluang Bisnis Pihak Asing

Harian Kontan, Rabu, 9 Juli 2008:

Iming - Iming Menggiurkan dari Semburan Lumpur Lapindo

oleh: Yohan Rubiyantoro

JAKARTA. Sebuah konsorsium perusahaan Amerika Serikat berencana mengolah semburan lumpur Lapindo menjadi pembangkit listrik panas bumi berkekuatan 2.000 megawatt (MW). Rencananya, listrik yang dihasilkan akan dijual ke PT. PLN.

Konsorsium yang bakal menggarap proyek ini adalah Vlociti Holding Inc, Houston Based Coy yang berkedudukan di Amerika Serikat sebagai penyandang dana, serta Sirex PHS, Preston US, dan Turbo Jacks sebagai pemilik teknologi yang berkedudukan di Berlin. Mitra lokal proyek ini adalah PT. Jatayu Sarana Investasi sebagai pemilik proyek dan koordinator untuk sub consultant dan subcontractor.


Selengkapnya baca di
www.kontan.co.id
halaman 14.


lagi-lagi kebodohan Indonesia dimanfaatkan asing.
Indonesia Cumabisa gigit Jari.
Masa sih, PLN disuruh beli listrik yang dihasilkan dari Lumpur Panas Lapindo???? Sementara yang untung malah pengusaha asing yg mengolah hasil musibah bangsa Indonesia.

Ada komentar?

7/08/2008

Blajar..Blajar....

"You should study more, basically. Please study, please study..."

Ucapan itu meluncur dengan manisnya, dari mulut Mr. Takeshi Yasuraoka, Commercial Counselor Trade, Investment, Industry & Engergy - Embassy of Japan Indonesia, saat ku mewawancarainya di kantor Kedubes Jepang di Indonesia.

Nasihat itu secara spontan Ia ucapkan, mungkin atas keprihatinannya karena ada beberapa istilah dalam EPA (Economic Partnership Agreement) antara Indonesia-Jepang, yang tidak kupahami

Beruntung, aku yang 'anak kemarin sore' ini, bisa ngobrol sama Mr. Yasuraoka.
Padahal sebelum wawancara, staf nya bilang "kamu ati2 ya. dia itu orangnya jutek. rese. kalau ada salah sedikit, saya dimarah-marahin."
hi..hi... mbak..mbak... alhamdulillah hal itu tak terjadi padaku

Yah... whatever... yang penting aku dapet semangat dari salah seorang petinggi negara maju di Asia


Kebayoran Lama, 8 Juli 2008
19.30 WIB


7/06/2008

Tips Mengidentifikasi Pria yg Berbakat Kaya ;p

Tidak sulit mencari lelaki kaya. Tapi tidak mudah menemukan lelaki yang pantas Anda cintai sekaligus membuat Anda tidak akan jadi "kaum duafa". Sebelum memutukan menikah dengannya, lihat dulu apakah dia punya 10 dari 15 ciri ini.

1. BEBERAPA REKENING
Lihat apakah kekasih Anda punya rekning bank lebih dari satu. Ini bisa jadi indikasi dia berbakat kaya. Karena, biasanya orang yang punya rekening tabungan dua atau lebih cenderung berusaha mengatur uangnya dengan benar. Lelaki tipe ini memisahkan pos-pos pnghasilannya. Misal, satu rekening digunakan hanya untuk menerima transfer gaji dan belanja, rekening lainnya untuk tabungan.

2. SUKA MENOLONG
Tidak tepat jika orang yang suka menimbun harta, pelit, serta enggan berbagi dan memberi adalah orang yang berbakat kaya. Justru lelaki yang mudah tergerak hatinya dan gampang menolong oranglah yang pantas Anda lirik. Dia adalah tipe orang yang akan relatif mudah hidupnya. Entah bagaimana caranya, Anda berdua akan sangat jarang kesulitan uang. Dan yang terpenting, kenikmatan memberi itu memang tak ada penggantinya.

3. PUNYA CITA-CITA
Jangan harap Si Dia berbakat kaya jika hidupnya dialirkan bagai sungai, entah hendak bermuara di mana. Lelaki yang berbakat kaya selalu punya rencana besar dalam hidupnya. Ada sesuatu di masa depan yang hendak diraihnya. Untuk itu, dia akan punya rencana jangka pendek dan menengah untuk mencapai cita-citanya. Dalam bercita-cita, dia tidak takut ada mmpi yang tampaknya mustahil.

4. TAK BERHOBI SPESIFIK
Lelaki yang punya hobi spesifik cenderung menghabiskan uangnya untuk hobinya. Ini juga berlaku untuk lelaki yang hobi berbelanja. Tentu saja ada orang yang punya hobi spesifik punya urat kaya. Namun, toh tidak semua orang punya nasib bisa kaya begitu saja. Lelaki yang tidak punya hobi spesifik biasanya akan mengeluarkan uangnya untuk berbelanja berdasarkan mood. Dia cenderung merasa tidak punya kebutuhan spesifik, sehingga enggan membeli seusatu.

5. BUTA HARGA
Dia tidak tahu persis apa bedanya barang mahal atau murah. Buatnya, kemeja ya kemeja. Bentuknya seperti itu, ada ukurannya yang pas dan pantas dipakai ke kantor. Lelaki seperti ini tidak akan bermasalah dengan kemeja murahnya.

6. HIDUNG BISNIS
Apakah Anda pernah mendengar dia mengatakan (kurang lebih), "Ini bisa jadi peluang bisnis. Bisa dicoba." Artinya, dia dapat melihat sesuatu, sekecil apa pun, sebagai sebuah peluang bisnis. Tiak banyak orang yang punya kemampuan seperti ini. Jadi, kalau dia kerap melontarkan komentar yang berhubungan dengan peluang bisnis, bisa jadi ia memang berbakat kaya.

7. PEKERJA KERAS
Punya hidung bisnis saja tidak cukup tanpa kerja keras. Ini yang membedakan seorang pemimpi kelas berat dengan pengejar mimpi. Seorang pengejar mimpi akan berusaha sekuatnya untuk mewujudkan cita-citanya. Tentunya itu dengan kerja keras.

8. KEAHLIAN KHUSUS
Perhatikan deh apakah Si Dia punya satu atau dua keahlian khusus. Misalnya, dia menguasai komputer dengan baik, pandai melobi, atau apa pun. Kemampuan khusus ini bisa jadi modal dia dalam menjalani hidupnya. Lelaki tipe ini cenderung survive dalam hidupnya.

9. BANYAK TEMAN
Temannya ada di mana-mana. Tidak hanya mantan teman-teman SMA, kuliah, atau kantor. Tapi juga dari komunitas lain, yang mungkin Anda tidak pernah duga sebelumnya. Orang yang banyak teman bisa diartikan punya networking yang cukup luas sehingga ditaruh di mana pun dia akan bisa hidup (dengan baik).

10. MEMELIHARA PERTEMANAN
Kadang Anda jengkel karena dia rajin menelepon atau SMS yang tidak penting ke teman-temannya. Just say hello saja bisa berkepanjangan. Mestinya Anda tidak perlu kesal karena ini adalah caranya untuk memelihara pertemanan. Orang boleh punya banyak teman, tapi jika dia tidak bisa memeliharanya, maka sia-sia saja.

11. MUDAH BERTEMAN
Hanya orang yang menyenangkan yang mudah berteman. Pergi ke tempat baru mana pun, dia bisa dengan mudah punya teman ngobrol. Ini menandakan dia orang yang terbuka, punya sense of humor, dan berwawasan cukup luas. Orang-orang seperti ini biasanya tidak sulit beradaptasi dengan lingkungan baru, termasuk jenis pekerjaan baru. Sehingga dia tidak perlu khawatir tidak punya pekerjaan yang baik.

12. PERCAYA DIRI
Dia tahu persis apa kelebihan dan kekurangannya, dan percaya orang lain pun begitu. Sehingga, dia tidak gentar ketika berinteraksi dengan orang lain, atau diharuskan melakukan sesuatu yang baru. Termasuk dia percaya bahwa dia bisa hidup layak hari ini atau esok lusa, bersama Anda.

13. FOKUS
Dalam melakukan apa pun, dia fokus. Perhatiannya tidak mudah terceraikan oleh hal lain. Orang yang fokus biasanya punya tanggung jawab yang baik. Ini berhubungan dengan bagaimana dia berusaha mencapai cita-citanya, menyelesaikan pekerjaannya, dan serius membangun hidup bersama Anda.

14. OPTIMIS
Hampir tidak pernah Anda mendengar, "Ah, susah", Enggak bisa", "Mustahil aku bisa melakukannya", "Malas ah", dan yang sejenisnya. Lelaki pesimis akan sulit survive dalam hidupnya. Keoptimisan bisa membuat seseorang mampu melakukan sesuatu yang secara hitungan di atas kertas sulit.

15. SEHAT
Lelaki penyakitan akan lebih banyak menghabiskan waktunya dengan tidak melakukan apa-apa.. Belum lagi ongkos dokter dan rumah sakit yang makin tidak masuk akal mahalnya. Uang Anda berdua bakal habis di sini. Selain itu, orang yang sehat akan bisa berpikir dengan lebih sehat.

Jangan pernah terjebak pada penampilan luar dan mulutnya yang bilang, "Hidupmu terjamin sampai kapan pun Sayang." Karena, yang terpenting Anda merasa nyaman hidup dengannya, dia bisa membuat hidup Anda berarti dan Anda bisa tertawa bersamanya.


(sumber : kompas.com)


Note:
Kaya Materi bukanlah segalanya, sist... ;)
Cinta adalah sumber inspirasi. bener ga ?
cinta adalah sumber kehancuran ;p


Cinta yang perfect itu kayak gimana?
yg bisa menerima pasangan apa adanya. cinta yg dewasa. yang penting, komitmen hati untuk saling menjaga perasaan masing2!

Obat untuk menyembuhkan luka karena
cinta adalah cinta yang baru. Setuju ga?
nggak.
harusnya, ketika kita sedang terluka,diam & berhenti sejenak. Menjauh beberapa saat dari masalah yg membuat kita luka [dalam hal ini misalnya cinta], atau apapun yg berhubungan dengan itu.
Tunggu hati kita benar2 sembuh dari luka. kemudian rasakan getaran hati membawamu kemana... Rasakan kedatangan cinta yang baru. Perlahan saja... nggak perlu buru2...
Kalau dalam keadaan terluka kita menemukan cinta yg baru. Hati2, menurut gue itu bukan cinta, tapi PELARIAN!!!!

7/05/2008

Manusia Biasa

Mengapa?? Karena Dia Manusia Biasa
by Ugik Madyo

Setiap kali ada teman yang mau menikah, saya selalu mengajukan pertanyaan
yang sama. Kenapa kamu memilih dia sebagai suamimu/istrimu?
Jawabannya sangat beragam. Dari mulai jawaban karena Allah hingga jawaban
duniawi (cakep atau tajir :D manusiawi lah :P). Tapi ada satu jawaban yang
sangat berkesan di hati saya. Hingga detik ini saya masih ingat setiap
detail percakapannya. Jawaban salah seorang teman yang baru saja menikah.
Proses menuju pernikahannya sungguh ajaib. Mereka hanya berkenalan 2
bulan. Lalu memutuskan menikah. Persiapan pernikahan hanya dilakukan dalam
waktu sebulan saja. Kalau dia seorang akhwat, saya tidak akan heran.
Proses pernikahan seperti ini sudah lazim. Dia bukanlah akhwat, sama
seperti saya. Satu hal yang pasti, dia tipe wanita yang sangat
berhati-hati dalam memilih suami. Trauma dikhianati lelaki membuat dirinya
sulit untuk membuka diri. Ketika dia memberitahu akan menikah, saya tidak
menanggapi dengan serius. Mereka berdua baru kenal sebulan. Tapi saya
berdoa, semoga ucapannya menjadi kenyataan. Saya tidak ingin melihatnya
menangis lagi.
Sebulan kemudian dia menemui saya. Dia menyebutkan tanggal pernikahannya.
Serta memohon saya untuk cuti, agar bisa menemaninya selama proses
pernikahan. Begitu banyak pertanyaan dikepala saya. Asli. Saya pengin tau,
kenapa dia begitu mudahnya menerima lelaki itu. Ada apakan gerangan? Tentu
suatu hal yang istimewa. Hingga dia bisa memutuskan menikah secepat ini.
Tapi sayang, saya sedang sibuk sekali waktu itu (sok sibuk sih aslinya).
Saya tidak bisa membantunya mempersiapkan pernikahan. Beberapa kali dia
telfon saya untuk meminta pendapat tentang beberapa hal. Beberapa kali
saya telfon dia untuk menanyakan perkembangan persiapan pernikahannya.
That's all. Kita tenggelam dalam kesibukan masing-masing.
Saya menggambil cuti sejak H-2 pernikahannya. Selama cuti itu saya
memutuskan untuk menginap dirumahnya. Jam 11 malam, H-1 kita baru bisa
ngobrol -hanya- berdua. Hiruk pikuk persiapan akad nikah besok pagi,
sungguh membelenggu kita. Padahal rencananya kita ingin ngobrol tentang
banyak hal. Akhirnya, bisa juga kita ngobrol berdua. Ada banyak hal yang
ingin saya tanyakan. Dia juga ingin bercerita banyak pada saya. Beberapa
kali Mamanya mengetok pintu, meminta kita tidur.
"Aku gak bisa tidur." Dia memandang saya dengan wajah memelas. Saya paham
kondisinya saat ini.
"Lampunya dimatiin aja, biar dikira kita dah tidur."
"Iya.. ya." Dia mematikan lampu neon kamar dan menggantinya dengan lampu
kamar yang temaram. Kita melanjutkan ngobrol sambil berbisik-bisik. Suatu
hal yang sudah lama sekali tidak kita lakukan. Kita berbicara banyak hal,
tentang masa lalu dan impian-impian kita. Wajah sumringahnya terlihat
jelas dalam keremangan kamar. Memunculkan aura cinta yang menerangi kamar
saat itu. Hingga akhirnya terlontar juga sebuah pertanyaan yang selama
ini saya pendam.
"Kenapa kamu memilih dia?" Dia tersenyum simpul lalu bangkit dari
tidurnya sambil meraih HP dibawah bantalku. Berlahan dia membuka laci
meja riasnya.
Dengan bantuan nyala LCD HP dia mengais lembaran kertas didalamnya.
Perlahan dia menutup laci kembali lalu menyerahkan selembar amplop pada
saya. Saya menerima HP dari tangannya. Amplop putih panjang dengan kop
surat perusahaan tempat calon suaminya bekerja. Apaan sih. Saya
memandangnya tak mengerti. Eeh, dianya malah ngikik geli.
"Buka aja." Sebuah kertas saya tarik keluar. Kertas polos ukuran A4, saya
menebak warnanya pasti putih hehehe. Saya membaca satu kalimat diatas
dideretan paling atas.
"Busyet dah nih orang." Saya menggeleng-gelengka n kepala sambil menahan
senyum. Sementara dia cuma ngikik melihat ekspresi saya. Saya memulai
membacanya.
Dan sampai saat inipun saya masih hapal dengan kata-katanya. Begini isi
surat itu.
    Kepada YTH
    Calon istri saya, calon ibu anak-anak saya, calon anak Ibu saya dan calon
    kakak buat adik-adik saya
    Di tempat
    Assalamu'alaikum Wr Wb
    Mohon maaf kalau anda tidak berkenan. Tapi saya mohon bacalah surat ini
    hingga akhir. Baru kemudian silahkan dibuang atau dibakar, tapi saya
    mohon, bacalah dulu sampai selesai.
    Saya, yang bernama ...... menginginkan anda untuk menjadi istri saya. Saya
    bukan siapa-siapa. Saya hanya manusia biasa. Saat ini saya punya
    pekerjaan.
    Tapi saya tidak tahu apakah nanti saya akan tetap punya pekerjaan. Tapi
    yang pasti saya akan berusaha punya penghasilan untuk mencukupi kebutuhan
    istri dan anak-anakku kelak. Saya memang masih kontrak rumah.
    Dan saya tidak tahu apakah nanti akan ngontrak selamannya. Yang pasti,
    saya akan selalu berusaha agar istri dan anak-anak saya tidak kepanasan
    dan tidak kehujanan. Saya hanyalah manusia biasa, yang punya banyak
    kelemahan dan beberapa kelebihan. Saya menginginkan anda untuk mendampingi
    saya. Untuk menutupi kelemahan saya dan mengendalikan kelebihan saya. Saya
    hanya manusia biasa. Cinta saya juga biasa saja.
    Oleh karena itu. Saya menginginkan anda mau membantu saya memupuk dan
    merawat cinta ini, agar menjadi luar biasa. Saya tidak tahu apakah kita
    nanti dapat bersama-sama sampai mati. Karena saya tidak tahu suratan jodoh
    saya. Yang pasti saya akan berusaha sekuat tenaga menjadi suami dan ayah
    yang baik. Kenapa saya memilih anda? Sampai saat ini saya tidak tahu
    kenapa saya memilih anda. Saya sudah sholat istiqaroh berkali-kali, dan
    saya semakin mantap memilih anda.
    Yang saya tahu, Saya memilih anda karena Allah. Dan yang pasti, saya
    menikah untuk menyempurnakan agama saya, juga sunnah Rasulullah. Saya
    tidak berani menjanjikan apa-apa, saya hanya berusaha sekuat mungkin
    menjadi lebih baik dari saat ini.
    Saya mohon sholat istiqaroh dulu sebelum memberi jawaban pada saya. Saya
    kasih waktu minimal 1 minggu, maksimal 1 bulan. Semoga Allah ridho dengan
    jalan yang kita tempuh ini. Amin
    Wassalamu'alaikum Wr Wb

Saya memandang surat itu lama. Berkali-kali saya membacanya. Baru kali ini
saya membaca surat 'lamaran'
yang begitu indah. Sederhana, jujur dan realistis.
Tanpa janji-janji gombal dan kata yang berbunga-bunga.
Surat cinta minimalis, saya menyebutnya :D. Saya menatap sahabat disamping
saya. Dia menatap saya dengan senyum tertahan.
"Kenapa kamu memilih dia."
"Karena dia manusia biasa." Dia menjawab mantap. "Dia sadar bahwa dia
manusia biasa. Dia masih punya Allah yang mengatur hidupnya. Yang aku
tahu dia akan selalu berusaha tapi dia tidak menjanjikan apa-apa.
Soalnya dia tidak tahu, apa yang akan terjadi pada kita dikemudian hari.
Entah kenapa, Itu justru memberikan kenyamanan tersendiri buat aku."
"Maksudnya?"
"Dunia ini fana. Apa yang kita punya hari ini belum tentu besok masih
ada. Iya kan ? Paling gak. Aku tau bahwa dia gak bakal frustasi kalau
suatu saat nanti kita jadi gembel. Hahaha."
"Ssttt." Saya membekap mulutnya. Kuatir ada yang tau kalau kita belum
tidur. Terdiam kita memasang telinga.
Sunyi. Suara jengkering terdengar nyaring diluar tembok. Kita saling
berpandangan lalu cekikikan sambil menutup mulut masing-masing. "Udah
tidur. Besok kamu kucel, ntar aku yang dimarahin Mama." Kita kembali
rebahan. Tapi mata ini tidak bisa terpejam. Percakapan kita tadi masih
terngiang terus ditelinga saya.
"Gik..."
"Tidur. Dah malam." Saya menjawab tanpa menoleh padanya. Saya ingin dia
tidur, agar dia terlihat cantik besok pagi. Kantuk saya hilang sudah,
kayaknya gak bakalan tidur semaleman nih.
Satu lagi pelajaran pernikahan saya peroleh hari itu.
Ketika manusia sadar dengan kemanusiannya. Sadar bahwa ada hal lain yang
mengatur segala kehidupannya.
Begitupun dengan sebuah pernikahan. Suratan jodoh sudah tergores sejak ruh
ditiupkan dalam rahim.
Tidak ada seorang pun yang tahu bagaimana dan berapa lama pernikahnnya
kelak. Lalu menjadikan proses menuju pernikahan bukanlah sebagai beban
tapi sebuah 'proses usaha'.
Betapa indah bila proses menuju pernikahan mengabaikan harta, tahta dan
'nama'.
Embel-embel predikat diri yang selama ini melekat ditanggalkan.
Ketika segala yang 'melekat' pada diri bukanlah dijadikan pertimbangan
yang utama.
Pernikahan hanya dilandasi karena Allah semata. Diniatkan untuk ibadah.
Menyerahkan secara total pada Allah yang membuat skenarionya. Maka semua
menjadi indah. Hanya Allah yang mampu menggerakkan hati setiap umat-NYA.
Hanya Allah yang mampu memudahkan segala urusan. Hanya Allah yang mampu
menyegerakan sebuah pernikahan. Kita hanya bisa memohon keridhoan Allah.
Meminta-NYA mengucurkan barokah dalam sebuah pernikahan. Hanya Allah jua
yang akan menjaga ketenangan dan kemantapan untuk menikah.
Lalu, bagaimana dengan cinta? Ibu saya pernah bilang, Cinta itu proses.
Proses dari ada, menjadi hadir, lalu tumbuh, kemudian merawatnya. Agar
cinta itu bisa bersemi dengan indah menaungi dua insan dalam pernikahan
yang suci. Witing tresno jalaran garwo(sigaraning nyowo), kalau
diterjemahkan secara bebas. Cinta tumbuh karena suami/istri (belahan
jiwa).
Cinta paling halal dan suci. Cinta dua manusia biasa, yang berusaha
menggabungkannya agar menjadi cinta yang luar biasa. Amin.

Ungkapan Sederhana Untuk Istri Tercinta

Ungkapan Sederhana Untuk Istri Tercinta
By M. Fauzil Adzim

Bila malam sudah beranjak mendapati Subuh, bangunlah sejenak. Lihatlah
istri Anda yang sedang terbaring letih menemani bayi Anda. Tataplah
wajahnya yang masih dipenuhi oleh gurat-gurat kepenatan karena seharian
ini badannya tak menemukan kesempatan untuk istirah barang sekejap,
Kalau saja tak ada air wudhu yang membasahi wajah itu setiap hari,
barangkali sisa-sisa kecantikannya sudah tak ada lagi.

Sesudahnya, bayangkanlah tentang esok hari. Di saat Anda sudah bisa
merasakan betapa segar udara pagi, Tubuh letih istri Anda barangkali
belum benar benar menemukan kesegarannya. Sementara anak-anak sebentar
lagi akan meminta perhatian bundanya, membisingkan telinganya dengan
tangis serta membasahi pakaiannya dengan pipis tak habis-habis. Baru
berganti pakaian, sudah dibasahi pipis lagi. Padahal tangan istri Anda
pula yang harus mencucinya.

Di saat seperti itu, apakah yang Anda pikirkan tenang dia? Masihkah Anda
memimpikan tentang seorang yang akan senantiasa berbicara lembut kepada
anak-anaknya seperti kisah dari negeri dongeng sementara di saat yang
sama Anda menuntut dia untuk nenjadi istri yang penuh perhatian, santun
dalam bicara, lulus dalam memilih kata serta tulus dalam menjalani
tugasnya sebagai istri, termasuk dalam menjalani apa yang sesungguhnya
bukan kewajiban istri tetapi dianggap sebagai kewajibannya.

Sekali lagi, masihkah Anda sampai hati mendambakan tentang seorang
perempuan yang sempurna, yang selalu berlaku halus dan lembut? Tentu saja
saya tidak tengah mengajak Anda membiarkan istri kita membentak
anak-anak dengan mata rnembelalak. Tidak. Saya hanya ingin mengajak Anda
melihat bahwa tatkala tubuhnya amat letih, sementara kita tak pernah
menyapa jiwanya, maka amat wajar kalau ia tidak sabar. begitu pula
manakala matanya yang mengantuk tak kunjung memperoleh kesempatan untuk
tidur nyenyak sejenak, maka ketegangan emosinya akan menanjak. Disaat
itulah jarinya yang lentik bisa tiba-tiba membuat anak kita rnenjerit
karena cubitannva yanq bikin sakit.

Apa artinya? Benar, seorang istri shalihah memang tak boleh
bermanja-manja secara kekanak-kanakan, apalagi sampai cengeng. Tetapi
istri shalihah tetaplah manusia yang membutuhkan penerimaan. Ia juga
butuh diakui, meski tak pernah meminta kepada Anda. Sementara
gejolak-gejolak jiwa yang memenuhi dada, butuh telinga yang mau
mendengar. Kalau kegelisahan jiwanya tak pernah menemukan muaranya
berupa kesediaan untuk mendengar, atau ia tak pernah Anda akui
keberadaannya, maka jangan pernah menyalahkan siapa-siapa kecuali dirimu
sendiri jika ia tiba-tiba meledak. Jangankan istri kita yang suaminya
tidak terlalu istimewa, istri Nabi pun pernah mengalami situasi-situasi
yang penuh ledakan, meski yang membuatnya meledak-ledak bukan karena
Nabi Saw. tak mau mendengar melainkan semata karena dibakar api
kecemburuan. Ketika itu, Nabi Saw. hanya diam menghadapi 'Aisyah yang
sedang cemburu seraya memintanya untuk mengganti mangkok yang
dipecahkan.

Alhasil, ada yang harus kita benahi dalam jiwa kita. Ketika kita
menginginkan ibu anak-anak kita selalu lembut dalam mengasuh, maka bukan
hanya nasehat yang perlu kita berikan. Ada yang lain. Ada kehangatan
yang perlu kita berikan agar hatinya tidak dingin, apalagi beku, dalam
menghadapi anak-anak setiap hari, Ada penerimaan yang perlu kita
tunjukkan agar anak-anak itu tetap menemukan bundanya sebagai tempat
untuk memperoleh kedamaian, cinta dan kasih-sayang. Ada ketulusan yang
harus kita usapkan kepada perasaan dan pikirannya, agar ia masih tetap
memiliki energi untuk tersenyum kepada anak-anak kita. Sepenat apa pun
ia.

Ada lagi yang lain: pengakuan. Meski ia tidak pernah menuntut, tetapi
mestikah kita menunggu sampai mukanya berkerut-kerut. Karenanya, marilah
kita kembali ke bagian awal tulisan ini. Ketika perjalanan waktu telah
melewati tengah malam, pandanglah istri Anda yang terbaring letih itu.
lalu pikirkankah sejenak, tak adakah yang bisa kita lakukan sekedar
Untuk menqucap terima kasih atau menyatakan sayang? Bisa dengan kata
yang berbunga-bunga, bisa tanpa kata. Dan sungguh, lihatlah betapa
banyak cara untuk menyatakannya. Tubuh yang letih itu, alangkah
bersemangatnya jika di saat bangun nanti ada secangkir minuman hangat
yang diseduh dengan dua sendok teh gula dan satu cangkir cinta.
Sampaikan kepadanya ketika matanya telah terbuka, "Ada secangkir minuman
hangat untuk istriku. Perlukah aku hantarkan untuk itu?"

Sulit melakukan ini? Ada cara lain yang bisa Anda lakukan. Mungkin
sekedar membantunya menyiapkan sarapan pagi untuk anak-anak, mungkin
juga dengan tindakan-tindakan lain, asal tak salah niat kita. Kalau kita
terlibat dengan pekerjaan di dapur, rnemandikan anak, atau menyuapi si
mungil sebelum mengantarkannya ke TK, itu bukan karena gender-friendly;
tetapi semata karena mencari ridha Allah. Sebab selain niat ikhlas
karena Allah, tak ada artinya apa yang kila lakukan. Kita tidak akan
mendapati amal-amal kita saat berjumpa dengan Allah di yaumil-kiyamah.
Alaakullihal, apa yang ingin Anda lakukan, terserah Anda. Yang jelas,
ada pengakuan untuknya, baik lewat ucapan terima kasih atau tindakan
yang menunjukkan bahwa dialah yang terkasih. Semoga dengan kerelaan kita
untuk menyatakan terima-kasih, tak ada airmata duka yang menetes dari
kedua kelopaknya. Semoga dengan kesediaan kita untuk membuka telinga
baginya, tak ada lagi istri yang berlari menelungkupkan wajah di atas
bantal karena merasa tak didengar. Dan semoga pula dengan perhatian yang
kita berikan kepadanya, kelak istri kita akan berkata tentang kita
sebagaimana Bunda 'Aisyah radhiyallahu anha berucap tentang suaminya,
Rasulullah Saw., "Ah, semua perilakunya menakjubkan bagiku."

Sesudah engkau puas memandangi istrimu yang terbaring letih, sesudah
engkau perhatikan gurat-gurat penat di wajahnya, maka biarkanlah ia
sejenak untuk meneruskan istirahnya. Hembusan udara dingin yang mungkin
bisa mengusik tidurnya, tahanlah dengan sehelai selimut untuknya.
Hamparkanlah ke tubuh istrimu dengan kasih-sayang dan cinta yang tak
lekang oleh perubahan, Semoga engkau termasuk laki-laki yang mulia,
sebab tidak memuliakan wanita kecuali laki-laki yang mulia.

Sesudahnya, kembalilah ke munajat dan tafakkurmu. Marilah kita ingat
kembali ketika Rasulullah Saw. berpesan tentang istri kita. "Wahai
manusia, sesungguhnya istri kalian mempunyai hak atas kalian sebagaimana
kalian mempunyai hak atas mereka. Ketahuilah,"kata Rasulullah Saw.
melanjutkan, 'kalian mengambil wanita itu sebagai amanah dari Allah, dan
kalian halalkan kehormatan mereka dengan kitab Allah. Takutlah kepada
Allah dalam mengurus istri kalian. Aku wasiatkan atas kalian untuk
selalu berbuat baik. "

Kita telah mengambil istri kita sebagai amanah dari Allah. Kelak kita
harus melaporkan kepadaAllah Taala bagairnana kita menunaikan amanah
dari-Nya kah kita mengabaikannya sehingga gurat-gurat an dengan cepat
rnenggerogoti wajahnya, jauh awal
dari usia yang sebenarnya? Ataukah, kita sempat tercatat selalu berbuat
baik untuk isti Saya tidak tahu. Sebagaimana saya juga tidak tahu apakah
sebagai suami Saya sudah cukup baik jangan-jangan tidak ada sedikit pun
kebaikan di mata istri. Saya hanya berharap istri saya benar-banar
memaafkan kekurangan saya sebagai suami. indahya, semoga ada kerelaan
untuk menerima apa adanya.

Hanya inilah ungkapan sederhana yang kutuliskan untuknya. Semoga Anda
bisa menerima ungkapan yang lebih agung untuk istri Anda.






Toko Istri

cheers..


Sebuah toko yang menjual istri, baru saja dibuka. Para pria dapat memilih calon istrinya. Diantara instruksi-instruksi yang ada di pintu masuk terdapat instruksi yang menunjukkan bagaimana aturan main untuk masuk toko tersebut.

"Kamu hanya dapat mengunjungi toko ini SATU KALI". Toko tersebut terdiri dari 6 lantai dimana setiap lantai akan menunjukkan sebuah calon kelompok istri. Semakin tinggi lantainya, semakin tinggi pula nilai gadis tersebut.

Kamu dapat memilih gadis di lantai tertentu atau lebih memilih ke lantai berikutnya tetapi dengan syarat tidak bisa turun ke lantai sebelumnya kecuali untuk keluar dari toko..Lalu, seorang pria pun pergi ke toko "istri" tersebut untuk mencari istri..

Lantai 1 terdapat tulisan seperti ini :
Gadis di lantai ini memiliki pekerjaan dan taat pada Tuhan. Pria itu tersenyum, kemudian dia naik ke lantai selanjutnya.

Lantai 2 terdapat tulisan seperti ini :
Gadis di lantai ini memiliki pekerjaan, taat pada Tuhan, dan senang anak kecil. Kembali pria itu naik ke lantai selanjutnya.

Lantai 3 terdapat tulisan seperti ini :
Gadis di lantai ini memiliki pekerjaan, taat pada Tuhan, senang anak kecil dan cantik banget.'' Wow'', tetapi pikirannya masih penasaran dan terus naik.

Lalu sampailah pria itu di lantai 4 dan terdapat tulisan
Gadis di lantai ini memiliki pekerjaan, taat pada Tuhan, senang anak kecil, cantik banget dan rajin melakukan pekerjaan rumah. ''Ya ampun !'' Dia berseru, ''Aku hampir tak percaya''.

Dan dia tetap melanjutkan ke lantai 5 dan terdapat tulisan seperti ini :
Gadis di lantai ini memiliki pekerjaan, taat pada Tuhan, senang anak kecil, cantik banget, rajin melakukan pekerjaan rumah, dan romantis abbiizzz.

Dia tergoda untuk berhenti tapi kemudian dia melangkah kembali ke lantai 6 dan terdapat tulisan seperti ini :
Anda adalah pengunjung yang ke 4.363.012. Tidak ada gadis di lantai ini. Lantai ini hanya semata-mata bukti untuk pria yang tidak pernah puas. Terima kasih telah berbelanja di toko "Istri". Hati-hati ketika keluar toko dan semoga hari yang indah buat anda.

(** Kita tidak bisa menemukan seseorang yang sempurna, tapi cintailah seseorang yang kita miliki dengan cinta yang sempurna)



Orang Bijak

saya dpt dari teman di MP (semoga bermanfaat)

beliau mengatakan:

#
Orang bijaksana memiliki batin yang teguh dan batin yang lemah lembut sekaligus. Keteguhannya terlihat dalam kelembutannya, dan di dalam keteguhan itu tercakup kelembutan. Kelembutannya menentramkan, sementara keteguhannya menguatkan

##
Banyak dari kita tidak berminat melakukan hal-hal yang tidak menyenangkan seperti yang lain. Tapi kita tak mampu melakukan hal yang kita impikan. Sayangilah apa yang kamu miliki dan jangan mengharapkan apa yang kamu tidak miliki. Ketika kamu adalah ikan, nikmatilah dirimu dengan berenang untuk kepuasan hatimu, dan jangan berkhayal untuk terbang. Bila kamu adalah burung, nikmatilah terbangmu untuk kepuasan hati, dan jangan sekali mengkhayalkan untuk menyelam.