9/04/2010

T E R N Y A T A

.. ternyata, kalau membesarkan anak boleh diibaratkan seperti membuat rumah, melahirkan itu seperti baru memasang pintunya saja.

Selanjutnya akan lebih dari sekedar melahirkan. Ini yang mungkin nyaris nggak kepikiran saat hamil; waktu hamil lebih kepikiran tentang cerita-cerita persalinan, cari info rumahsakit yang bagus, senam hamil, belanja-belanji ini-itu…dan sejenisnya.

Padahal yang juga harus disiapkan adalah belajar tentang menyusui dan cara mengurus bayi baru lahir. Setidaknya untuk "mengenal medan"-lah, sebelum "latihan" dimulai....

ternyata, kehadiran bayi bisa terasa sangat-sangaaat menggembirakan sekaligus melelahkan. It can challenge you in ways you never expected. Plus… ini anak pertama dan (pastinya) nggak pernah punya pengalaman apapun sebelumnya dalam hal mengurus anak. Jadilah kebingungan dengan suksesnya....

ternyata, kalau mau total menyusui anak, dibutuhkan lebih dari sekedar tekad dan niat baik. Banyak-banyak cari info, sabar, rendah-hati, minta dukungan suami, keluarga, dan nggak pantang menyerah adalah hal lain yang harus disiapin jauh-jauh hari sebelum melahirkan....

ternyata, jika tidak diantisipasi, insting keibuan + oksitosin + kurang tidur + bayi menjerit-jerit nangis + sakit pasca persalinan + ekspektasi tinggi terhadap kerjaan rumahtangga = ramuan tepat untuk memicu terjadinya baby blues....

ternyata, baby-blues tidak se-enteng seperti penjelasan yang ditulis di situs-situs informasi kehamilan. Tapi selalu ada cara untuk keluar dari perangkap baby-blues: pengertian dam bantuan dari suami-ibu-anggota keluarga, jujur kepada diri sendiri, menurunkan ekspektasi, menerima semua hal dengan apa-adanya, serta kemauan untuk menerima bahwa semua butuh waktu dan proses untuk bisa dibiasakan....

ternyata, keterampilan mengurus bayi tidak diperoleh secara instan. Semuanya butuh waktu, butuh latihan, butuh kesabaran dan ketenangan, pastinya. Practice makes perfect....

ternyata, having a baby could bring out many additional skills.

Contoh: mengetik laptop / baca buku, atau-melakukan-apapun pakai satu tangan (tangan yang satunya lagi sambil menggendong bayi); ngibrit secepat kilat ke kamar mandi saat si bayi tidur dan kembali lagi dengan kecepatan yang sama; pendengaran tambah sensitif; punya konsentrasi bagus untuk membunuh nyamuk dengan sekali tepokan; mengganti popok dalam hitungan menit; dan lain-lainnya. Bertambahnya jam terbang akan mengasah ketrampilan tersebut....

ternyata, membangun bonding dengan anak pun bisa saja butuh waktu. Dan itu normal....

ternyata semua bayi itu memang lucu, imut, menggemaskan; tapi tidak selucu yang digambarkan di iklan popok bayi. Yah, iklan popok bayi nggak memuat gambar bayi menjerit-jerit minta susu, minta ganti popok, sedang rewel, atau menangis nonstop di tengah malam, kan?...

ternyata, bukan ide yang baik untuk meletakkan sprayer-air steril pembersih payudara bersebelahan dengan antibacterial-spray pembersih perlak bekas ganti popok. Serius....ternyata, ada yang lebih spektakuler daripada projectile vomitting; namanya projectile poo....

ternyata, para urban Papa punya banyak cara "jitu" untuk meninabobokan bayi. Para urban Papa juga punya banyak stok lullaby ciptaan sendiri (yang kadang-kadang terdengar -ehm- aneh) dan banyak cara untuk menimang-nimang si bayi dalam pelukan. Dan kebanyakan dari cara tersebut berhasil Selama suami urban Mama kuat dan sabar menggendong si bayi, kayaknya nggak perlu beli baby-bouncer dulu :)....

ternyata, yang sebelumnya nggak pernah kebangun oleh suara alarm handphone, sekarang bisa dengan mudahnya kebangun oleh suara rengekan anak minta susu di tengah malam. Langsung terbangun pada rengekan pertama....

ternyata, saran untuk "ibu ikut tidur saat bayinya tidur" itu bener banget. Jadi, tinggakan itu cucian kering yang belum dilipat, matikan itu handphone (ato pasang silent-mode) dan ikutlah tidur...

ternyata, kecanduan akan internet bisa sembuh oleh kesibukan mengurus anak (terutama saat bulan-bulan pertama)....

ternyata, meski sekarang sudah banyak info mutakhir tentang produk dan cara-cara mengurus bayi, masih ada kearifan-kearifan tradisional yang layak diteruskan dalam hal merawat bayi. Sumbernya: ibu kita. Pelajari saja dan pilih mana yang cocok...

ternyata, setelah si bayi hadir, beberapa teknologi disekitar kita akan terasa sangat mempermudah hidup: handphone untuk pesan-antar makanan atau texting list titipan belanja groceries pada suami, microwave/magic-jar untuk menghangatkan makanan dingin sisa semalam, mesin cuci plus dryer untuk "menggiling" popok-popok kotor, webcam untuk videocalling saban malem bersama nenek-kakek tercinta (yang selaluuu kangen sama cucu), vacuum cleaner sebagai pengganti sapu (bonus: suara derum vacuum-cleaner ampuh bikin bayi tidur nyenyak)....

ternyata, kesibukan (dan kelelahan) mengurus bayi bisa bikin lupa hari, lupa tanggal… bahkan lupa sikat gigi. Now, taking a shower is a luxury....

ternyata, garage-sale di butik atau diskon sepatu-tas branded tidak lagi tampak begitu menarik. Tapi sale di toko baju bayi atau promo belanja pocket diapers jadi terlalu sulit untuk ditolak...

ternyata, kehabisan stok breastpads sama menyebalkannya seperti kehabisan stok pembalut dan toilet-paper....

ternyata, selalu ada cara untuk memanfaatkan barang-barang di rumah: baskom plastik untuk tempat mandi bayi, popok ikat dialih-fungsikan jadi celemek/tadah iler/alas ompol/alas ganti popok, atau bantal menyusui dipakai untuk sandaran bayi dan alas duduk ibunya (lumayan mengurangi rasa sakit bekas jahitan)....

ternyata, ajaib sekali apa yang tidur-30-menit bisa lakukan terhadap perbaikan mood urban Mama....

ternyata, sekarang pembagian waktu nggak lagi bergantung pada jam; tapi bergantung pada jadwal bioritmenya sang bayi (kapan harus ganti popok, kapan dia lapar minta susu, kapan dia tidur, kapan dia rewel dan harus ditimang-timang… Suka-suka dia, deh)....

ternyata, pergi kemana-mana bawa stok popok dan babywipes yang cukup lebih penting daripada bawa make-up kit, atau (bahkan) bawa dompet sendiri....

ternyata, makan berdua suami atau masakan buatan suami (bahkan kalau cuma secangkir susu dan setangkup roti) menjadi hadiah yang sangat-sangaaat menyenangkan ditengah 'sibuk'nya mengurus bayi....

ternyata, sekarang ada tontonan baru yang nggak kalah asyiknya untuk dinikmati berdua suami: nonton si bayi yang sedang tertidur pulas....

ternyata, ngobrol sama suami sambil bisik-bisik jadi sering dilakukan setiap malam… but not in a romantic way, though. Ini supaya bayinya nggak terbangun.

Motherhood is a gift and surely is a challenging task. Kerjanya 24-jam nonstop, pertanggungjawabannya langsung ke Tuhan pula. Meski nggak ada latihannya, tapi semuanya bisa dipelajari, semuanya bisa dijalani sambil bersama-sama mengamati tumbuh-kembangnya si bayi.... ternyata :).

(diambil dari cerita di website The Urban Mama)