4/30/2008

Hujan...

Mendung disini..
Tak sekelabu mendung hatiku
Hujan di sini...
Tak sebesar hujan di hatiku
Angin kencang yang bertiup disini..
Pun tetap tak sanggup mengusir gundah kalbu ini

Basah,
namun tak mampu luluhkan luka
Hujan, mengapa tak kau bawa semua kepedihan ini
Bawalah pergi bersama angin yang menyertaimu....

Perih...
Sesak...
Tercekat aku disini
Sendiri... ya.. sendiri..
Hanya Dia yang setia menemani

Jakarta, 30042008
18.05 WIB

4/24/2008

Jam Wajib Blajar - di Kota Bekasi. APaan lagi Sih.....!!!

Koran SINDO, Senin, 14 April 2008.

BEKASI(SINDO) – Pemkot Bekasi bakal memberlakukan jam malam bagi seluruh pelajar tingkat SD–SMA.

Kebijakan ini dinilai mampu meningkatkan kualitas pendidikan. Wali Kota Bekasi Mochtar Mohamad mengatakan,kebijakan memberlakukan jam malam ini dinamakan Pemberlakuan Jam Belajar di Lingkungan Keluarga.Pada saat pemberlakuanjammalam, seluruh pelajar di kota ini diwajibkan belajar di rumah masing-masing mulai pukul 19.00-21.00 WIB.

Untuk memantapkan kebijakan ini, Mochtar segera memanggil dinas terkait.“Dari hari apa hingga hari apa masih kami kaji, tapi yang jelas mereka wajib belajar pada jam yang telah ditentukan,” ujar Mochtar,kemarin. Menurut Mochtar, pemberlakuan jam belajar ini rencananya dilaksanakan pada 2 Mei mendatang, bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional.

”Kebijakan ini kami akan perkuat dengan surat keputusan wali kota,”tegasnya. Dia mengakui, pemberlakuan jam belajar ini sangat wajar dilakukan karena sebelumnya pemkot telah mengeluarkan kebijakan menggratiskan biaya pendidikan di tingkat SD,SMP dan SMA negeri.

“Kalau sekolah sudah gratis, tentunya mereka harus giat belajar sebagai timbal balik yang kami lakukan,”katanya. Mochtar menjelaskan, bila pemberlakuan jam belajar ini telah berjalan, tidak ada alasan bagi pelajar Kota Bekasi untuk ke luar rumah.Bila ini dilanggar, mereka akan mendapatkan sanksi berat.

Salah satunya adalah memindahkanmerekake sekolah swasta jika pelajar yang bersangkutan berada di sekolah negeri.“Selain ke sekolah,kebijakan ini bakal disosialisasikan kepada camat, lurah, ketua RW dan RT,”ucapnya. Untuk memonitoring pelaksanaan program itu,pihaknya akan mengerahkan petugas Satpol PP untuk menggelar razia di beberapa lokasi termasuk pusat perbelanjaan dan keramaian.

Ketua Komisi D DPRD Kota Bekasi Zubaidi Asnan mendukung kebijakan pemberlakuan jam wajib belajar bagi pelajar.Menurut dia, dengan kebijakan ini diharapkan membantu kualitas pendidikan di kota ini. “Kami sangat mendukung, bila perlu Wali Kota harus membuat payung hukum agar kebijakan ini berjalan efektif,”ucapnya.

Di tempat terpisah,Pemkot Bogor tidak memiliki rencana memberlakukan jam malam terhadap pelajar. Kepala Dinas Pendidikan Kota Bogor Bambang Gunawan Suganda menegaskan,kebijakan Pemkot Bekasi menerapkan kewajiban tidak ke luar malam terhadap siswa tidak akan diikuti. “Pemkot Bogor cukup dengan menjalankan peraturan di sekolah masing-masing dan meningkatkan kesadaran siswa.” jelas Bambang. (wahab firmansyah/ haryudi)


well... kayaknya bapak-bapak pejabat kita ini lama2 emang kurang kerjaan ya.

Apa mreka nggak berempati, memikirkan jika mereka yg berada di posisi para pelajar yg dipaksa belajar pada jam-jam tertentu ini?

Yang bener aja Pak...

Udah sekolah seharian dari pagi sampe sore, PR bejibun, standar kelulusan yg tinggi dan Jakarta-sentris -> Jakarta jadi patokan, padahal diberlakukanb seluruh Indonesia (tapi berbanding terbalik dengan fasilitas yang disediakan pemerintah), ini lagi.. harus dipaksa pada jam-jam tertentu...

Pake petugas Satpol PP sgala disuruh patroli. bener2 kurang kerjaan...

Mau jadi apa bangsa ini, kalau untuk belajar saja, para pelajar harus ditodong oleh SATPOL PP ? untuk sesuatu yang HARUSnya berupa kesadaran pribadi aja harus dengan tindakan paksaan.

Orang tua yg ngasih makan aja, klo nyuruh anak nya blajar blum tentu si anak nurut. apalagi ini SATPOL PP? yang ada plajarnya nyletuk: "siapa elo, PAK?"


Jujur, saya sangat prihatin melihat anak sekolah jaman sekarang. Mereka sudah dipaksa begitu berat dan tingkat stress nya sangat tinggi untuk ukuran umur segitu. Standar yg tinggi& jika tidak terpenuhi, tak hanya rasa malu yang harus ditanggung. Tapi juga masa depan yang terhambat (kalau tidak lulus UN), hanya karena proses belajar selama bertahun-tahun... ditentunkan hanya dalam beberapa hari Ujian Nasional. Kasihan!


Bagaimanapun, pendidikan harus tetap memberikan ruang kenyamanan bagi para pelaksananya. Khususnya pelajar, yang jiwa-jiwa nya masih banyak memikirkan 'senang-senang'. Biarpun mereka punya kewajiban untuk belajar, tapi jangan lupa, mereka juga punya HAK untuk BERMAIN dan menikmati dunianya.
Belum lagi bagi yang hobi mengikuti ekstrakurikuler dan kegiatan non-akademis lainnya. Harus kita dukung. Bukankah begitu?

Jadi inget jaman dulu, saya termasuk yg punya prinsip
"Sekolah jangan sampai mengganggu kegiatan ekskul!"
Nah lo... suka2 dong.. pilihan, kan..??


4/22/2008

Ndeso- kasian yah.. ;p

From Milis SMA 1 Bekasi:

"NDESO"

oleh: Ika S. Creech

Deso (baca ndeso) itulah sebutan untuk orang yang norak, kampungan, udik, shock culture, countrified dan sejenisnya. Ketika mengalami atau merasakan sesuatu yang baru dan sangat mengagumkan, maka ia merasa takjub dan sangat senang, sehingga ingin terus menikmati dan tidak ingin lepas, kalau perlu yang lebih dari itu. Kemudian ia menganggap hanya dia atau hanya segelintir orang yang baru merasakan dan mengalaminya. Maka ia mulai atraktif, memamerkan dan sekaligus mengajak orang lain untuk turut merasakan dan menikmatinya, dengan harapan orang yang diajak juga sama terkagum-kagum sama seperti dia.

Lebih dari itu ia berharap agar orang lain juga mendukung terhadap langkah-langkah untuk menikmatinya terus-menerus. Hal ini biasa, seperti saya juga sering mengalami hal demikian, tetapi kita terus berupaya untuk terus belajar dari sejarah, pengalaman orang lain, serta belajar bagaimana caranya tidak jadi orang norak, kampungan alias deso.

Semua kampus di Jepang penuh dengan sepeda, tak terkecuali dekan atau bahkan Rektorpun ada yang naik sepeda datang ke kampus. Sementara si Pemilik perusahaan Honda tinggal di sebuah apartemen yang sederhana. Ketika beberapa pengusaha ingin memberi pinjaman kepada pemerintah Indonesia mereka menjemput pejabat Indonesia di Narita. Dari Tokyo naik kendaraan umum, sementara yang akan dijemput, pejabat Indonesia naik mobil dinas Kedutaan yaitu mercy.

Ketika saya di Australia berkesempatan melihat sebuah acara seremoni dari jarak yang sangat dekat, dihadiri oleh pejabat setingkat menteri, saya tertarik mengamati pada mobil yang mereka pakai merk Holden baru yang paling murah untuk ukuran Australia. Yang menarik, para pengawalnya tidak terlihat karena tidak berbeda penampilannya dengan tamu-tamu, kalau tidak jeli mengamati kita tidak tahu mana pengawalnya.

Di Sidney saya berkenalan dengan seorang pelayan restoran Thailand . Dia seorang warga negara Malaysia keturunan Cina, sudah selesai S3, sekarang lagi mengikuti program Post Doc. Dia anak serorang pengusaha yang kaya raya. Tidak mau menggunakan fasilitas orang tuanya malah jadi pelayan. Dia juga sebenarnya dapat beasiswa dari perguruan tingginya.

Satu bulan saya di Jepang tidak melihat orang pakai HP Communicator, mungkin kelemahan saya mengamati. Dan setelah saya baca koran ternyata konsumen terbesar HP communicator adalah Indonesia . Sempat berkenalan juga dengan seorang yang berada di stasiun kereta di Jepang, ternyata dia anak seorang pejabat tinggi negara, juga naik kereta. Yang tak kalah serunya saya juga jadi pengamat berbagai jenis sepatu yang di pakai masyarakat Jepang ternyata tak bermerek, wah ini yang deso siapa yaa?

Sulit membedakan tingkat ekonomi seseorang baik di Jepang atau di Australia , baik dari penampilannya, bajunya, kendaraannya, atau rumahnya. Kita baru bisa menebak kekayaan seseorang kalau sudah tahu pekerjaan dan jabatannya di perusahaan. Jangan-jangan kalau orang Jepang diajak ke Pondok Indah bisa pingsan melihat rumah segitu gede dan mewahnya. Rata-rata rumah di sana memiliki tinggi plafon yang bisa dijambak dengan tangan hanya dengan melompat. Sehingga duduknyapun banyak yang lesehan.

Sampai akhir hayatnya Rasulullah tidak membuat istana Negara dan Benteng Pertahanan (khandaq hanyalah strategi sesaat, untuk perang ahzab saja), padahal Rasulullah sudah sangat mengenal kemewahan istana raja-raja negara sekelilingnya, karena beliau punya pengalaman berdagang. Ternyata beliau tidak menjadi silau terus ikut-ikutan latah ingin seperti orang-orang. Lalu dimana aktivitas kenegaraan dilakukan? Mengingat beliau sebagai kepala negara. Jawabannya ya di masjid.

Beliau punya banyak jalan yang legal untuk bisa membangun istana. Di Mekkah nikah dengan janda kaya, di Madinah jadi kepala negara, punya hak prerogatif dalam mengatur harta rampasan perang dan ada jatah dari Allah untuk dipergunakan sekehendak beliau, belum hadiah dari raja-raja. Tetapi mengapa beliau sering kelaparan, ganjal perut dengan batu, puasa sunnah niatnya siang hari, shalat sambil duduk menahan perih perut dan seterusnya?

Ketika Indonesia sedang terpuruk, hutang lagi numpuk, rakyat banyak yang mulai ngamuk, negara sedang kere, banyak yang antri beras, minyak tanah, minyak goreng dll. Maka harga diri kita tidak bisa diangkat dengan medali emas turnamen olah raga, sewa pemain asing, banyak seremonial yang gonta-ganti baju seragam, baju dinas, merek mobil, proyek mercusuar, dll, dsb, dst.

Bangsa ini akan naik harga dirinya kalo utang sudah lunas, kelaparan tidak ada lagi, tidak ada pengamen dan pengemis, tidak ada lagi WTS (Wanita Tidak Sholat, di Malaysia "Wanita Tak Senonoh") , angka kriminal rendah, korupsi berkurang, punya posisi tawar terhadap kekuatan global. Maka orang Deso (alias norak) tidak mampu mengatasi krisis karena tidak bisa menjadikan krisis sebagai paradigma dalam menyusun APBD dan APBN. Nah, karena yang menyusun orang-orang norak maka asumsi dan paradigma yang dipakai adalah negara normal atau bahkan mengikut negara maju.

Bayangkan ada daerah yang menganggarkan sepak bola 17 milyar sementara anggaran kesra-nya 100 juta, wiiieh!

Akhirnya penyakit norak ini menjadi wabah yang sangat mengerikan dari atas sampai bawah :
- Orang bisa antri raskin sambil pegang HP
- Pelajar bisa nunggak SPP sambil merokok

- Orang tua lupa siapkan SPP, karena terpakai untuk beli tv dan kulkas
- Orang bule mabuk krn kelebihan uang, orang kampung mabuk beli minuman patungan
- Pengemis bisa pake walkman sambil goyang kepala
- Para pengungsi bisa berjoged dalam tendanya
- Orang beli gelar akademis di ruko-ruko tanpa kuliah
- Ijazah S3 luar negeri bisa di beli sebuah rumah petakan gang sempit di Cibubur
- Kelihatannya orang sibuk ternyata masih sering keluar masuk McDonald
- Kelihatannya orang penting, ternyata sangat tahu detail dunia persepakbolaan.
- Kelihatan seperti aktivis tapi habis waktu untuk mencetin HP
- 62 tahun merdeka, lomba-lombanya masih makan kerupuk saja
- Agar rakyat tidak kelaparan maka para pejabatnya dansa dansi di acara tembang kenangan.
- Agar kampanye menang harus berani sewa bokong-bokong bahenol ngebor
- Agar masyarakat cerdas maka sajikan lagu goyang dombret dan wakuncar
- Agar bisa disebut terbuka maka harus bisa buka-bukaan
- Agar kelihatan inklusif maka hrs bisa menggandeng siapa saja, kalo perlu jin Tomang jg digandeng

Yang lebih mengerikan lagi adalah supaya kita tidak terlihat kere, maka harus bisa tampil keren. Makin kiamatlah kalo si kere tidak tahu dirinya kere.

4/18/2008

4 Tingkatan Derajat orang yang berbicara

1. DERAJAT MULIA -cirinya adalah bila berkata sarat dengan hikmah, tak sia sia, ilmu dan zikir, sehingga apapun yg dibicarakan niscaya membawa manfaat bagi siapapun yang mendengarkannya

2. DERAJAT ORANG BIASA -ciri khasnya adalah sibuk menceritakan peristiwa, heboh segala diceritakan bahkan terkadang lebih banyak bumbu penyedap berbau bohong, kata berhambur banyak tapi miskin dari arti dan makna, sayang memang banyak membuang waktu yang amat berharga tanpa membawa manfaat.

3. DERAJAT ORANG RENDAHAN -cirinya adalah sibuk mengeluh, mencela, menghina, menggerutu, komentar negative untuk apa saja, sulit didengar kebaikan dari mulutnya.. inilah ciri-ciri orang berpenyakit yang mulai kronis hatinya, akan merusak suasana dan menghancurkan amalnya sendiri serta tak disukai orang lain,

4. DERAJAT ORANG DANGKAL - cirinya adalah sibuk menceritakan dirinya sendiri, jasa baiknya, kekayaannya, kedudukannya, amal amalnya tentu maksudnya agar dirinya dihargai, dipuji dan dihormati padahal yang terjadi adalah sebaliknya.. benar benar sebaliknya, hina dina tak berharga. naudzulbillahi min dzalik !!!

by; Aa Gym series..

4/15/2008

Asma 'ul-Husna

Nama-nama Allah (asma ‘ul-husna):


Nama yang berhubungan dengan Allah ialah;

al-Wahid atau Ahad (Yang Maha Esa), al-Haqq (Yang Maha Benar), al-Quddus (Yang Maha Suci) al-Shamad (Yang segala sesuatu bergantung kepada-Nya) sedang DIA sendiri tak bergantung kepada siapa pun, al-Ghani (Yang Maha-cukup sendiri) al-Awwal (Yang paling awal), al-Akhir (Yang paling akhir), al-Hayyu (Yang hidup kekal), al-Qayyum (Yang maujud sendiri).

Nama yang berhubungan dengan makhluk Allah ialah;

al-Khaliq (Yang menciptakan), al-Bari (Yang menciptakan ruh), al-Mushawwir (Yang membentuk), al-Badi’ (Yang menciptakan pertama kali).

Nama yang berhubungan dengan sifat cinta kasih Allah (selain sifat Rabb, Rahman dan Rahiim) ialah;

al-Rauf (Yang Maha kasih sayang), al-Wadud (Yang penuh cinta kasih), al-Lathif (Yang lembut hati), al-Tawwab (Yang berulang-ulang kasih sayang-Nya), al-Halim (Yang Maha penyantun), al-’Afuwwu (Yang Maha Mengampuni), al-Syakur (Yang melipat ganjaran), al-Salam (Pencipta perdamaian), al-Mu’min (Yang menganugrahkan keamanan), al-Barru (Yang dermawan), Rafi’ud-Drajat (Yang meninggikan drajat), al-Razzaq (Pemberi rezeki), al-Wahhab (Yang Maha Memberi), al-Wasi’ (Yang melimpah pemberian-Nya).

Nama yang berhubungan dengan keagungan dan kemuliaan Allah ialah;

al-’Adzim (Yang Maha agung), al-’Aziz (Yang Maha perkasa), al-’Aliyyu atau Muta’al (Yang Maha Luhur), al-Qawiyyu (Yang Maha Kuat), al-Qahhar (Yang Maha unggul, al-Jabbar (Yang memperbaiki segala sesuatu dengan kekuatanyang luar biasa), al-Mutakabbir (Yang memiliki kebesaran), al-Kabir (Yang Maha-besar), al-Karim (Yang Maha-mulia), al-Hamid (Yang Maha-terpuji), al-Majid (Yang Maha Jaya), al-Matin (Yang Maha-Kuat), azh-Zhahir (Yang menang), Dhul-Jalali wal-Ikram (Yang mempunyai keagungan dan kemuliaan).

Nama yang berhubungan dengan ilmu Allah ialah;

al-’Alim (Yang Maha Tahu), al-Hakim (Yang Maha bijaksana), as-Sami’ (Yamg Maha melihat), asy-Syahid (Yang Maha menyaksikan), ar-Raqib (Yang Maha mengawasi), al-Bathin (Yang Maha tahu segala sesuatu yang tersembunyi), al-Muhaimin (Yang menjaga semuanya).

Nama yang berhubungan dengan penguasaan Allah terhadap makhluk ialah;

al-Qadir atau Muqtadir (Yang Maha-kuasa), al-Wakil (Yang mengurus segala sesuatu), al-Waliyyu (Yang melindungi), al-Hafizh (Yang memelihara), al-Maalik (Raja), al-Malik (Yang memiliki), al-Fattah (Yang memutus perkara), al-Haasib atau al-Hasiib (Yang menghitung), al-Mutaqim atau Dhun tiqam (Yang menimpakan pembalasan), al-Muqith (Yang menguasai segala sesuatu).

Nama Allah yang di ambil dari beberapa perbuatan atau sifat Allah yang disebutkan dalam al-Qur’an ialah;

al-Qabidlu (Yang menyempitkan), al-Basithu (Yang melapangkan), al-Rafi’u (Yang meninggikan), al-Muizzu (Yang memberi kehormatan), al-Mudhillu (Yang mendatangkan kehinaan), al-Mujib (Yang mengabulkan do’a), al-Baits (Yang membangkitkan dari kubur), al-Muhsyi (Yang mencatat segala sesuatu), al-Mubdi (Yang memulai), al-Mu’id (Yang mengulangi), al-Muhyi (Yang memberi hidup), al-Mumit (Yang menyebabkan mati), Malikul-mulk (Yang memiliki kerajaan), al-Jami (Yang menghimpun) al-Mughni (Yang memperkaya), al-Mu’thi (Yang memberi), al-Mani’ (Yang menahan atau mencegah), al-Hadi (Yang memberi petunjuk), al-Baqi (Yang kekal), al-Waris (Yang mewariskan segala sesuatu).

Adapun sisa dari 99 asma’ul-husna ialah;

an-Nur (Cahaya), sebenarnya ini bukan nama Allah. Allah Ta’ala di sebut Nur dalam arti Yang memberi cahaya (QS.24:35); ash-Shabur (Yang Maha-sabar), ar-Rasyid (Yang menunjukkan), al-Muqsith (Yang tak berat sebelah), al-Wali (Yang memerintah), al-Jalil (Yang penuh kebesaran), al-’Adlu (Yang Maha adil), al-Khafidlu (Yang memelihara), al-Wajid (Yang maujud), al-Muqaddim (Yang terdahulu), al-Muakhir (Yang terakhir), adl-Diarr (Yang mendatangkan kemalangan), an-Nafi’u (Yang memberi faedah). Masih ada dua sifat Allah yang berhubungan dengan kalam (firman) dan iradah (kehendak).

dari seorang saudari seiman... thanks sist... ;)

4/02/2008

What a Life...

What a life…

Sudah lama sekali rasanya ku tak akrab dengan dunia luar. Ternyata benar, menghabiskan waktu dirumah, semakin membuat otak ini tumpul dan fikiran menjadi sempit. Yah, sesempit pemikiran ku beberapa bulan ini…
Hingga tibalah hari ini..

Hari ini, kembali ku sadari carut-marutnya Indonesia-ku tersayang… ternyata keadaan di negeri ini tak mengalami perubahan yang berarti, kendati kepemimpinan silih berganti. Tak terasa dampaknya bagi kami-kami “orang biasa” ini, yang tak ikut kecipratan indahnya kebijakan yang diambil orang-orang ‘diatas’ sana.

Dari dalam bus kota (dari Jakarta menuju Bekasi), khayalku tak henti-hentinya memikirkan apa yang terjadi belakangan ini. Disaat suasana politik semakin panas seiring detik-detik akhir pemerintahan rezim saat ini. Semua berebut simpati masyarakat dengan caranya masing-masing, semua berlomba saling menjatuhkan lawan-lawannya secara ‘cantik’.

Beberapa bulan menjadi TV-junkie, mual rasanya menyaksikan betapa para elit politik semakin egois dari hari-ke hari. Pusing rasanya mengingat-ingat bahwa pada dasarnya negeri ini sangat kaya sumber daya alam… Betapa sakit hati ini, menyaksikan saudara se-bangsa di beberapa bagian negeri ini, mengantri ratusan meter, ber jam-jam, berhari-hari, demi mendapatkan maksimal dua liter minyak tanah!!! Pedih hati ini, menyaksikan aparat keamanan ‘perang’ dengan para penerus intelektual negeri ini (mahasiswa-red)… Hati ini seperti disayat-sayat, menyaksikan korban Lumpur lapindo yang semakin ‘berontak’, karena semua milik mereka ludes ditelan lumpur panas…. Kian hari, kebijakan para penguasa kian tak bersahabat dengan rakyat kecil…

Tapi di bagian lain belahan negeri ini… masih banyak orang yang sanggup bergaya dengan mobil mewah, menunjukkan prestise dengan menenteng HP canggih keluaran terbaru, banyak juga yang sanggup dan tega menggerus kekayaan negara demi keuntungan pribadi. Bahkan penegak hukum pun sudah lazim ‘dibeli’!

Jurang kesejahteraan semakin besar… hingga rasanya tak mampu lagi diatasi… Adakah secuil harapan bagi kemakmuran negeri “zamrud khatulistiwa” ini? Akankah terjadi perubahan yang kita nanti? Masih bolehkah kita berharap pada para penguasa negeri ini…???

Bekasi, 02 April 2008