8/24/2008

Wartawan / jurnalis, profesi seksi

Wartawan : Profesi “seksi’

DETIK.COM (21-8-2008):

Bogor - Pertamina menargetkan pendapatan penjualan dari bisnis pelumas tahun ini mencapai Rp 5 triliun atau naik dari tahun lalu yang sekitar Rp 4,2 triliun.

Demikian disampaikan Head of Brand and Communication Lubricant Business Unit Pertamina Redesmon dalam Media Workshop di Hotel Salak, Bogor, Rabu (21/8/2008).

Yha…lagi-lagi yang beginian selalu saja jadi senjata para birokrat untuk mengambil hati media. Lihatlah cuplikan berita diatas. Bukan WHAT nya yang menarik bagi saya, tapi unsur WHERE nya itu lho yang menarik.

Hanya untuk mengumumkan ’press release’ semacam ini saja, mereka rela mengeluarkan dana yang sangat besar pastinya untuk membuat acara yang berkedok ”MEDIA WORKSHOP”.

Padahal, paling-paling isinya ya itu tadi, seputar PDKT n sekedar mencari simpati para wartawan saja.... Oh..wartawan... memang, profesi yang sangat seksi.... siapapun rela mendekat, berbaik-baik, agar mendapatkan publikasi yang baik.... berapa tuh dana yang dihamburkan untuk itu...????????

Baru beberapa bulan yang lalu pun saya mengalami hal seperti itu. Saat redaktur menghampiri meja saya dengan membawa undangan dari salah satu institute.... untuk acara ”penyegaran wartawan”, bu redaktur berkata : ”nih fir, buat refreshing,” ku fikir aku akan bersenang-senang disana, karena waktu itu juga nggak di request tuk nulis berita dari situ.

Tapi yang terjadi di sana adalah... haduh... mereka (panitia) mencoba ”mencuci otak” kami (wartawan-red), dengan memasukkan pemikiran-pemikiran kapitalis dalam materi acara...

Tak hanya itu, disana juga ada salah satu ’pemegang saham’ mereka, masuk mengisi acara dan lagi-lagi mencoba ’cuci otak’ kami dengan kampanye terselubungnya.... Untungnya wartawan-wartawan yang jadi peserta diacara itu cukup memiliki idealisme yang bagus sehingga pemikiran-pemikiran kami tak berhasil diracuni.

Yang ada, malam harinya kami semua berkumpul dan menyuarakan hal yg sama : ”acaranya nggak bermutu”. Penyegaran macam apa yang mereka maksud..... Judul di undangan hanya kedok agar media-media mau mengirimkan wartawannya....

Berhati-hatilah rekan-rekan journalist di seluruh Indonesia....

Jangan sampai idealisme ”the fourth estate” yang kalian rintis, luluh lantah ditelan materi yang tak seberapa....

Smangat buat PERS Indonesia!!!

I always love journalism...

Cengkareng, 21 Agustus 2008

15.50 WIB

No comments: