9/14/2008

Bening Hati Berbalas Surga

Suatu hari, Rasulullah sedang duduk dimasjid dike lilingi para sahabat.
Beliau tengahmengajarkan ayat-ayat Qur’an.

Tiba-tiba Rasulullah berhen ti sejenak dan berkata,
"Akan hadirdiantara kalian seorang calon penghunisurga".


Para sahabat pun bertanya-tanyada lam hati, siapakah orang istimewa yangdimaksud Rasulullah ini?.

Dengan antusiasmereka menunggu kedatangan orangtersebut.
Semua mata memandang ke arahpintu.
Tak berapa lama kemudian, seoranglaki-laki melenggang masuk masjid.
Para sahabat heran, inikah orang yangdimaksud Rasulullah?

Dia tak lebih dariseorang laki-laki dari kaum kebanyakan.
Dia tidak termasuk di antara sahabatutama.

Dia juga bukan dari golongantokoh Quraisy.
Bahkan, tak banyak yangmengenalnya.
Pun, sejauh ini takterdengar keistimewaan dia.

Ternyata,kejadian ini berulang sampai tiga kalipada hari-hari selanjutnya.
Tiap kaliRasulullah berkata akan hadir di antarakalian seorang calon penghuni surga,laki-laki tersebutlah yang kemudianmuncul.

Maka para sahabat pun menjadiyakin, bahwa memang laki-laki itulahyang dimaksud Rasulullah. Mereka jugamenjadi semakin penasaran, amalanistimewa apakah yang dimiliki laki-lakiini hingga Rasulullah menjulukinyaseba gai calon penghuni surga?

Akhirnya, para sahabat pun sepakatmengutus salah seorang di antara merekauntuk mengamati keseharian laki-lakiini.

Maka pada suatu hari, sahabat yangdiutus ini menyatakan keinginannya untukbermalam di rumah laki-laki tersebut. Silaki-laki calon penghuni surgamempersilakannya.

Selama tinggal di rumah laki-laki tersebut, si sahabatterus-menerus mengikuti kegiatan silaki-laki calon penghuni surga. Saat silaki-laki makan, si sahabat ikut makan.Saat si sahabat mengerjakan pekerjaanrumah, si sahabat menunggui. Tapiternyata seluruh kegiatannya biasa saja."Oh, mungkin ibadah malam harinya sangatbagus," pikirnya.

Tapi ketika malamtiba, si laki-laki pun bersikap biasasaja.
Dia mengerjakan ibadah wajibsebagaimana biasa.
Diamembaca Qur’an dan mengerjakan ibadahsunnah, namun tak banyak.
Ketika tibawaktunya tidur, dia pun tidur dan barubangun ketika azan subuh berkumandang.
Sungguh, si sahabat heran, karena ia takjua menemukan sesuatu yang istimewa darilaki-laki ini.

Tiga malam sang sahabat bersama sang calon penghuni surga,tetapi semua tetap berlangsung biasa.Apa adanya. Akhirnya, sahabat itu punpun berterus terang akan maksudnyabermala m. Dia bercerita tentangpernyataa n Rasulullah.

Kemudian diabertanya,"Wahai kawan, sesungguhnya
amalan istimewa apakah yang kau lakukan
sehingga kau disebut salh satu calon
penghuni surga oleh Rasulullah? Tolongberitahu aku agar aku dapat mencontohmu ".

Si laki-laki menjawab, "Wahai sahabat, seperti yang kau lihatdalam kehidupan sehari-hariku. Akuadalah seorang muslim biasa denganamalan biasa pula. Namun ada satukebiasaanku yang bisa kuberitahukan padamu.

Setiap menjelang tidur, aku berusaha membersih kan hatiku.
Kumaafkan orang-orang yang menyakitiku dan kubuang semua iri,dengki, dendam dan perasaaan burukkepada semua saudaraku sesama muslim.
Hingga aku tidur dengan tenang dan hatibersih serta ikhlas.
Barangkal i itulah yang menyebabkanRasul ullah menjuluki demikian."

Mendengar penjelasan itu, wajah sangsahabat menjadi berseri-seri.
"Terimakasih kawan atas hikmah yang kauberikan. Aku akan memberitahu parasahabat mengenai hal ini".
Sang sahabatpun pamit dengan membawa pelajaran berharga.

Kawan, kisah di atasbarangkali tak lagi asing.
Namun tiadarugi untuk ditutur kembali.
Surga bukan hanya hak para wali, nabi, syuhada danulama.

Jika kita merasa hanyalah orangkebanyakan, itu tak berarti kita takberhak atas nikmat surga. Karena amalankecil pun bisa menjadi kunci masuksurga. Dan ternyata kebersihan hati itusangat besar nilainya.

Jangan pernah berputus asa atas rahmatNya.
Sungguh DiaMaha Pemberi Karunia.
Insya Allah, jikakita ikhlas, tulus dan mengerjakan penuhcinta,
Dia takkan menyia-nyiakanha mbaNya.

Wallahu a’lam

No comments: