9/24/2008

PaSkiBraKA - bukan paskibra [begitupun sebaliknya]

Hmhh...orang banyak yang salah menangkap maksud kata "PASKIBRAKA"

ada yang cerita... 'dulu saya juga paskibraka'
saya tanya balik : "paskibraka dimana?"
jawabnya: "di sekolah"
ada juga yg menjawab : "di kecamatan"

Walah... -dalem hati- GuBrak!

Tapi yang lebih memprihatinkan adalah,
Kebanyakan orang menganggap
PasKibrAkA -> hanya yang di bertugas di Istana!

Hmmhh..
baiklah, sebagai Paskibraka [2001],
Saya merasa berkewajiban tuk meluruskan perkara ini...

PASKIBRAKA = Pasukan Pengibar duplikat Bendera Pusaka

kenapa ada kata 'duplikat'
ya, karena bendera pusaka Indonesia yang asli, hanya dikibarkan
Pada Agustus 1945 saja
Waktu itu 'pasukan' nya hanya 3 orang (sampai saat ini banyak kontroversi ttg 3 orang tsb)

Paskibraka beberapa dekade belakangan berkembang
Umumnya terdiri dari 3 pasukan
Pasukan 17 [ tujuh belas '1' dan tujuh belas '2')
Pasukan 8 (disinilah pembawa & pengibar bendera berada)
Pasukan 45 (TNI/ABRI)

yang dikibarkan adalah duplikat bendera pusaka yang disebar ke seluruh propinsi, maupun kota/kabupaten yang ada di Indonesia.

Paskibraka itu ada TIGA tingkatan (berdasarkan tempat tugas)
- tingkat Kabupaten / Kota
- tingkat Propinsi
- tingkat Nasional

[jadi yg tingkat sekolah/tingkat kecamatan/ kelurahan, bukanlah Paskibraka]

status PASKIBRAKA itu hanya kita nikmati beberapa hari saja setelah dikukuhkan sebagai paskibraka, hingga kita selesai melaksanakan tugas (pengibaran&penurunan).

Selebihnya, status kita adalah "PURNA Paskibraka Indonesia" [PPI]

Ini terorganisir secara nasional, lho...
Malah sejak 2007, terjadi perbaikan pendataan anggota.
LH (Lencana Harian) hitam-kuning
Lambang Purna Paskibraka itu, teregistrasi per orang.
Jadi yang punya 'LH hitam' - begitu kita menyebutnya, itu sudah terdaftar di PPI pusat
Sedangkan anggota-anggota sebelumnya juga diperbaharui KTA (kartu tanda anggota)nya dan data nya sampai pula di pusat

Untuk menjadi Paskibraka ada berbagai tahapan seleksi
dari mulai 'hunting' di sekolah-sekolah
seleksi tingkat kota/kabupaten
seleksi lagi di tingkat propinsi
untuk kemudian tiap-tiap propinsi ini mngirimkan wakilnya
untuk bertugas di Istana
[saya pribadi mewakili kota bekasi-3 orang waktu itu- unt seleksi ke tingkat propinsi & nasional, tapi ga lolos. he..he...]

Hmmhhh kalau diingat-ingat, pendidikan jaman dulu memang menyiksa

tiap hari lari pagi keliling GOR buanyak bgt puterannya, sambil bawa tas karung isi 5kg pasir+aqua1,5L+bata2+bekel lainnya

berakrab dengan panas, aspal dan debu. jangan tanya, ni muka udah sering nyium aspal panas.
ngerayap di lapangan bola yg berwarna hijau, hanya karna bantuin temen nyari LH hijau nya yang hilang....
Latihan bawa baki pakai paving block 5 sisi, 2biji, ditaro diatas baki
gemeter sampai tangan mati rasa..diinjek2 aja ga terasa...


lari-lari...push up- bending... sampai berbagai siksaan fisik lainnya

tapi, disitulah nikmat & bangga nya menyandang nama Paskibraka.


Bahkan hingga hari ini, saya masih menitikkan air mata jika menyaksikan
adik-adik Paskibraka bertugas, diiringi Indonesia Raya yang berkumandang ke penjuru lapangan


Waktu itu memang dongkol sekali
Waktu itu memang sakit rasanya
Tapi begitu tugas pakai PDU 1
Nangiiissssssss denger Indonesia Raya itu....

Hmhh.... baiklah... kayaknya cukup deh penjelasannya....
Aku bangga menjadi Paskibraka
[cuma ada 1 di dunia lho.... cuma Indonesia yg punya istilah ini...] ;)

-narsis banget-





No comments: